Ambon (ANTARA News) - Empat jenazah korban kecelakaan laut speedboat Dolphin berkebangsaan China yang tenggelam dalam perjalanan dari Dobo menuju Kota Tual Rabu siang (27/1), direncanakan akan dibawa pulang ke negara asal mereka melalui Jakarta.

"Kami telah mendapatkan laporan dari pihak perusahan yang mensponsori kedatangan puluhan tenaga kerja asing ini untuk merencanakan pemulangan empat jenazah dan satu penumpang yang ditemukan selamat namun mereka masih menunggu angkutan khusus," kata Kadis Perhubungan Kabupaten Kepulauan Aru, Jimmy Anggrek yang dikonfirmasi dari Ambon, Sabtu.

PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) merupakan pihak yang mensponsori kedatangan puluhan tenaga kerja asing untuk bekerja sebagai buruh kasar membangun pabrik perusahaan perikanan tersebut di Penambulai, salah satu dari delapan pulau terluar nusantara di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.

Masa kontrak kerja puluhan pekerja asing, tiga diantaranya wanita ini dijadwalkan berakhir Pebruari 2010 tapi tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba pihak manejemen perusahaan mengevakuasi 24 pekerja, dua diantaranya wanita untuk dipulangkan dari Pulau Penambulai akhir Januari 2010, sedangkan beberapa pekerja masih bertahan di lokasi perusahan.

Menurut Jimmy, tim SAR yang dipimpin Letkol Laut (P) Endro Supriyana juga telah menghentikan kegiatan pencarian korban speed Dolphin dan KM. Binama 15 sejak dua hari lalu.

Penghentian pencarian ini berdasarkan Undang-Undang nomor 36 tahun 2006 tentang SAR yang hanya memberikan batas waktu tujuh hari pencarian korban dan kebijakan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten atau Kota.

"Perwakilan Badan SAR Nasional dan perwakilan SAR dari Timika (Papua) telah kembali ke daerahnya masing-masing," katanya.

Sedangkan tim SAR Provinsi Maluku masih bertahan di Dobo untuk menjaga kemungkinan adanya laporan masyarakat di pesisir Kepulauan Aru bila menemukan jenazah yang terdampar.

Dari upaya pencarian yang dilakukan tim SAR bersama masyarakat, hanya menemukan 1 penumpang speedboat dan delapan Anak Buah Kapal (ABK) KM. Binama 15 yang hidup sedangkan tiga ABK lainnya ditemukan telah meninggal dunia.

Sedangkan 24 penumpang speedboat lainnya ditambah sembilan ABK KM. Binama 15 sampai hari ini belum diketahui nasibnya. (D008/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010