Makassar (ANTARA News) - Satuan Reskrim Polresta Makassar Timur yang dibantu anggota Polda Sulselbar dan Polwiltabes Makassar masih melakukan pengejaran terhadap pelaku perampokan uang nasabah Bank BRI Cabang Pembantu Sudiang, Makassar.

"Kita di Polwiltabes Makassar bersama anggota Reskrim Polda Sulselbar hanya sebatas membantu pengungkapan kasus yang ditangani Polresta Makassar timur," kata Kasat Reskrim Polwiltabes Makassar AKBP Yudi AB Sinlaeloe, SIK, di Makassar, Senin.

Ia mengatakan, koordinasi antara anggota Reskrim Polresta Makassar Timur bersama Polda dan Polwiltabes hampir setiap saat dilakukan untuk membantu penyelidikan kasus tersebut.

Sementara itu Kapolresta Makassar Timur AKBP Mansjur didampingi Kasat Reskrim AKP Dharma Ginting mengaku, hingga saat ini pihaknya sudah memeriksa lima orang saksi terkait perampokan itu.

Kelima saksi diantaranya yakni, Rano, Nasrullah (penjaga malam kantor BRI) beserta istrinya Alpani Nur Rahmawati dan Ibrahim sekuriti Bank BRI.

"Pada saat beraksi, Nasrullah disekap oleh pelaku dengan mulut ditutup dengan lakban beserta istri dan anaknya," katanya.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, polisi masih menduga pelaku perampokan bersenjata berjumlah enam orang. Para pelaku beraksi disalah satu kantor cabang pembantu Bank BRI Sudiang, Makassar dan berhasil menggasak uang tunai sekitar Rp180 juta lebih.

Dari keterangan saksi, Rano yang dihimpun di lokasi kejadian Jalan Perintis Kemerdekaan kilometer 20, kawanan perampok Bank tersebut merusak lemari brangkas yang ada di ruang tengah rumah toko (ruko) yang dijadikan sebagai kantor cabang pembantu tersebut.

Ia mengatakan, dirinya melihat mobil Isuzu Panther berplat merah yang diparkir di depan Bank sambil mengarah keluar.

Tidak lama berselang lima orang turun dari mobil dengan mengenakan penutup wajah ala ninja sambil membawa senjata api jenis (senpi) berwarna silver kemudian beraksi.

"Saya tidak tahu kalau mereka perampok karena saya tahunya dia itu perampok setelah keluar dari Bank dengan mengenakan penutup muka seperti ninja," katanya.

Ia menuturkan, dirinya yang setiap harinya bekerja sebagai pelayan rumah makan di samping kantor Bank BRI itu tidak terlalu memperhatikan siapapun yang datang ke Bank maupun yang keluar dari Bank.

Dirinya baru mengetahui jika mobil berplat merah yang terparkir itu adalah mobil perampok setelah istri penjaga malam kantor BRI, Nasrullah berteriak minta tolong.

"Setelah istrinya Nasrullah minta tolong sambil berteriak `rampok` saya langsung keluar dan suasana pengunjug warung cukup sepi saat itu. Setelah mereka kabur baru saya telepon polisi," ujarnya.(MH/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010