Minsk/Warsawa (ANTARA News/Reuters) - Polandia, Selasa, menarik duta besarnya untuk Belarusia sebagai protes atas "penindasan" terhadap minoritas Polandia di bekas republik Soviet itu.

Presiden Polandia juga telah menyampaikan keprihatinan atas "penindasan" terhadap minoritas Polandia di Belarusia.

Ketegangan kadangkala mewarnai hubungan Minsk dan Warsawa karena perlakuan Belarusia atas minoritas Polandia yang jumlahnya mencapai 400 ribu orang dari 10 juta jiwa total penduduk negara itu.

Protes terakhir Warsawa terjadi sehari setelah polisi merebut kendali atas sebuah bangunan yang digunakan oleh Perhimpunan Orang Polandia di kota Ivenets.

Beberapa surat kabar Polandia menyebut, atas perintah kejaksaan, polisi Belarusia bertindak brutal untuk mengosongkan bangunan itu.

"Dengan menarik duta besar kami untuk konsultasi, kami ingin mengirim pesan politik yang kuat," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Polandia Piotr Paszkowski.

Kemlu Belarusia tidak siap mengomentari masalah itu.

Paszkowski mengatakan, Polandia belum memutuskan apakah kunjungan Menlu Belarusia ke Warsawa, Jumat, akan diteruskan atau tidak.

Menlu Polandia Radoslaw Sikorski seperti dikutip Harian Gazeta Wyborcza mengatakan ia telah mengantisipasi "pembicaraan keras" dengan Menlu Belarusia.

Presiden Polandia Lech Kaczynski mengungkapkan "keprihatinan dan kegelisahannya" dalam pernyataannya di laman Internetnya.

"Kami telah menerima informasi yang datang dari Belarusia itu dengan keprihatinan dan kegelisahan".

"Presiden menegaskan kembali dukungan penuhnya pada Perhimpunan Orang Polandia. Kami telah menyampaikan solidaritas dengan rekan-rekam kami di Belarusia yang terus-menerus ditindas secara tidak adil."

Perhimpunan Orang Polandia yang bermarkas di Belarusia mengalami perpecahan lima tahun lalu.

Faksi pertama memihak pemerintahan Presiden Alexander Lukashenko sedangkan faksi kedua mengeritisi pemerintah.

Cabang Ivenets menolak menerima pemecatan pemimpin cabang organisasi itu oleh pemimpin perhimpunan pro-pemerintah.

Lama diasingkan Barat karena penindasannya atas para pembangkang dan kurangnya praktik demokrasi di Belarus, Lukashenko telah mulai mendekati Uni Eropa.

Di antara langkah pendekatan yang diambilnya adalah membebaskan tawanan politik guna mengurangi ketergantungan ekonominya pada Rusia.

Hubungan Belarusia dengan Polandia dan negara-negara tetangga lainnya cenderung meningkat dalam setahun terakhir.

Namun pemerintah negara-negara Barat menekankan kepada Lukashenko agar dia berupaya keras mendukung hidupnya demokasi.

"Polandia masih tertarik untuk membina hubungan bilateral baru dan hubungan multilateral melalui EU dengan Belarusia."

"Kami masih sangat berharap kecenderungan (positif) ini dapat dijaga," kata Paszkowski kepada Reuters. (S008/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010