Boyolali (ANTARA News) - Seorang tokoh warga sekitar Waduk Kedung Ombo di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jaswadi, memastikan diri mendaftarkan sebagai bakal calon bupati setempat melalui jalur perseorangan.

Jaswadi warga Desa Kedung Mulyo, Kemusu, yang menggandeng wartawan senior Boyolali, Edi Sutejo, sebagai balon wakil bupati itu, Selasa, menyerahkan persyaratan bukti dukungan untuk calon perseorangan secara resmi di Kantor KPU setempat.

Ia mengaku, memutuskan ikut dalam pilkada setempat pada 9 Mei 2010 karena prihatin terhadap kesenjangan masyarakat terutama di kawasan Boyolali Utara.

"Jika terpilih, saya akan mengubah keadaan sesuai dengan cita-cita proklamasi terutama kesenjangan ekonomi yang dirasakan warga di Boyolali utara," katanya.

Ia menilai, pembangunan di wilayah Boyolali Utara selama ini terkesan kurang mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten setempat.

Misalnya, katanya, kondisi jalan di kawasan itu pada saat ini banyak yang rusak parah sehingga menghambat mobilitas masyarakat di wilayah itu.

Ia mengaku, telah menyerahkan bukti dukungan 30.036 orang untuk ikut pilkada melalui jalur perseorangan kepada KPU setempat.

"Saya secara simbolis sudah menyerahkan persyaratan ke kantor KPU setempat," katanya.

Ia menyatakan, sanggup mengumpulkan bukti dukungan lebih banyak lagi.

Persiapan pengumpulan bukti dukungan itu, katanya, telah dilakukannya sejak sekitar empat bulan lalu.

"Saya hingga saat ini mendapat dukungan dari masyarakat di 15 dari 19 kecamatan di Boyolali," katanya.

Edi mengaku, ingin membuktikan bahwa demokrasi tidak harus mahal melalui keputusannya maju sebagai balon wakil bupati berpasangan dengan Jaswadi sebagai balon bupati.

Pihaknya juga ingin menepis anggapan bahwa demokrasi termasuk penyebab munculnya banyak koruptor karena besarnya biaya politik.

Calon yang lolos, katanya, berupaya mengembalikan modal yang dikeluarkan dalam pilkada,

"Sehingga muncul potensi korupsi," katanya.

Ia mengatakan, Jaswadi tokoh sederhana dan berasal dari kalangan masyarakat biasa yang telah mendapatkan relatif banyak dukungan masyarakat dalam pilkada, tanpa tendensi apapun.

"Kami maju melalui bakal calon perseorangan. Tapi dukungan masyarakat terus mengalir dari 15 kecamatan di Boyolali," kata Edi yang wartawan senior surat kabar harian terbitan Yogyakarta itu.

Ketua KPU Boyolali, Ribut Budi Santoso, mengatakan, pasangan Jaswadi-Edi merupakan pendaftar pilkada setempat yang berasal dari calon perseorangan.

Pihaknya akan memverifikasi bukti dukungan secara administratif terhadap pasangan itu kemudian melanjutkan dengan verifikasi faktual.

Berdasarkan jadwal tahapan Pilkada Boyolali, katanya, Hari Selasa (9/2) sebagai waktu terakhir penyerahan bukti dukungan untuk calon perseorangan.

"Kami setelah verifikasi secara administratif kelengkapan melanjutkan verifikasi faktual ke lapangan," katanya. (BDM/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010