Teheran (ANTARA News/AFP) - Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu, Selasa, melakukan pertemuan dengan para pejabat Iran dalam kunjungannya ke Teheran, di tengah-tengah upaya penyelesaian program nuklir Iran yang mengalami kebuntuan.

Davutoglu dan Menteri Luar negeri Iran Manoucher Mottaki memberikan sebuah pernyataan pers seusai pertemuan mereka.

Turki, yang memiliki hubungan baik dengan negara tetangganya, Iran, itu telah menawarkan untuk menjadi tuan rumah pertukaran uranium Iran yang belum dikayakan (LEU) dengan uranium yang telah dikayakan sebesar 20 persen yang akan dipasok negara-negara barat ke Teheran sebagai bagian dari usulan kesepakatan PBB.

Pada Minggu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh Ankara selama beberapa bulan terakhir untuk menengahi sebuah kompromi belum mencapai hasil.

Teheran dan negara-negara barat mengalami kebuntuan atas usulan kesepakatan pengapalan LEU ke Perancis dan Rusia untuk dikonversi ke uranium yang lebih tinggi kadarnya.

Para pejabat Iran menginginkan pertukaran dilakukan di dalam negeri Iran, sebuah kondisi yang ditentang oleh barat.

Perundingan lebih lanjut mengalami kemunduran setelah Teheran pekan lalu mengumumkan jika telah memulai pengayaan uraniumnya di fasilitas Natanz di Iran tengah.

Iran mengatakan bahwa Teheran perlu uranium dengan kadar pengayaan yang lebih tinggi untuk menjadi bahan bakar reaktor nuklirnya di Teheran yang akan membuat isotop kesehatan.

Namun negara-negara barat ingin mengeluarkan LEU Iran karena menduga itu dapat diproses ke tingkatan yang lebih tinggi dan digunakan untuk membuat senjata atom. Iran menyangkal program nuklirnya memiliki tujuan militer.

(Uu.G003/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010