Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Mustafa Abubakar optimistis perusahaan-perusahan perusahaan "pelat merah" bakal menangguk keuntungan bersih Rp92,7 triliun pada 2010, atau naik 21 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp74,3 triliun.

"Pencapaian target tersebut perlu diikuti langkah-langkah konkret yang lebih sistematis," kata Mustafa pada forum BUMN Executive Club di Jakarta, Kamis.

Forum komunikasi bagi jajaran komisaris dan direksi BUMN itu mengambil tema "Perdagangan Bebas China-Asean: Tantangan dan Peluang bagi BUMN" yang merupakan upaya antisipasi perusahaan-perusahaan milik negara dalam menghadapi serbuan produk China.

Menurut Menteri BUMN, BUMN berpotensi sangat besar untuk bisa menghadapi perdagangan bebas dengan China karena meningkatnya daya saing dan sinerji kuat diantara BUMN.

Pandangan optimistis itu juga sudah memperhitungkan faktor mulai berlakunya Kesepakatan Perdagangan Bebas China-ASEAN awal tahun ini.

Mantan Dirut Perum Bulog itu juga menyampaikan perlunya dunia usaha nasional, termasuk BUMN, menyikapi secara bijak implementsi FTA China-ASEAN dengan mengimbanginya lewat pembangunan daya saing.

Potensi besar terdapat dalam industri strategis dan agroindustri yang merupakan raksasa tidur yang perlu dibangunkan agar memberi kontribusi besar kepada bangsa dan negara.

"Sinergi di sektor industri strategis ini perlu dilakukan cepat agar bisa menjadi contoh bagi BUMN sektor lainnya. Di bidang agroindustri yang berbasis sumber daya alam juga perlu terus mengembangkan industri hilirnya," kata Mustafa.

B011/A023/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010