Washington (ANTARA News/AFP) - Presiden AS Barack Obama hari Kamis mengungkapkan "dukungan kuat" bagi hak asasi manusia dan jati-diri "unik" bahasa, kebudayaan dan keagamaan Tibet selama pertemuan dengan Dalai Lama.

"Presiden menyatakan dukungan kuat bagi pelestarian jati-diri unik keagamaan, kebudayaan dan bahasa Tibet dan perlindungan hak asasi manusia bagi warga Tibet di Republik Rakyat China," kata juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs.

"Presiden memuji pendekatan `jalan tengah` Dalai Lama, komitmen tanpa kekerasan dan upayanya untuk berdialog dengan pemerintah China," lanjut Gibbs dalam sebuah pernyataan.

"Presiden menekankan bahwa ia tetap mendorong kedua pihak melakukan dialog langsung untuk mengatasi perbedaan dan ia senang mendengar pembicaraan telah dimulai lagi belum lama ini," kata juru bicara itu.

"Presiden dan Dalai Lama sependapat mengenai pentingnya hubungan positif dan kooperatif antara AS dan China," tambah Gibbs.

Pemimpin spiritual Tibet itu melakukan pertemuan 45 menit dengan Obama di Gedung Putih dan menyatakan "sangat senang" kepada wartawan.

"Presiden... mendukung," katanya setelah pertemuan itu.

Rahib berusia 74 tahun itu tiba di Bandara Internasional Dulles dekat Washington pada Rabu dan dibawa dengan pengawalan pasukan keamanan ke sebuah hotel di pusat kota, dimana ia dijadwalkan memberikan sambutan kepada warga Tibet yang merayakan tahun baru Losar.

Dalai Lama, yang tinggal di tempat pengasingan di India sejak 1959, melakukan pertemuan-pertemuan terpisah Kamis dengan Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.

AS menolak membatalkan lawatan Dalai Lama meski China memperingatkan bahwa hal itu akan mengganggu hubungan mereka. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010