Beijing (ANTARA News)- China, Jumat mengecam keras pertemuan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dengan Dalai Lama sebagai "pelanggaran nyata" hubungan internasional dan memanggil duta besar AS di Beijing untuk menyampaikan protes.

Kecaman itu datang segera setelah Obama menyatakan dukungan bagi hak-hak Tibet dalam pertemuannya dengan pemimpin spiritual Tibet di pengasingan itu di Gedung Putih, Kamis waktu setempat. Pertemuan seperti beruang-ulang ditentang China.

Juru bicara kementerian luar negeri China Ma Zhaoxu mengeluarkan sebuah pernyataan hanya beberapa jam setelah pertemuan itu, menyatakan "sangat kecewa dan "menentang keras" pertemuan itu.

"Tindakan AS merupakan pelanggaran terang-terangan norma-norma dasar hubungan dan prinsip-prinsip internasional" yang dibuat dalam pernyataan-pernyataan bersama di mana AS berjanji menghormati kedaulatan China, kata Ma.

Gedung Putih dengan hati-hati sekali merencanakan pertemuan itu dengan harapan dapat mengatasi protes-protes China, mengundang pemimpin Tibet itu ke satu satu tempat pribadi dari rumah besar eksekutif bukannya di Ruang Oval dan tidak mengizinkan adanya kamera di dalam tempat itu.

Tetapi bhiksu Buddha berusia 74 tahun itu melakukan tindakan yang tidak biasa dilakukannya bertemu dengan wartawan setelah pertemuan itu , mengemukakan kepada mereka ia "sangat gembira" pada dukungan Obama .

Gedung Putih kemudian menyiarkan foto Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian sedang melakukan perundingan selama 45 menit dan mengeluarkan sebuah pernyataan melalui juru bicara Robert Gibbs yang mendukung tujuan-tujuan Dalai Lama.

"Presiden menyatakan dukungannya bagi pemeliharaan agama, budaya dan identitas bahasa yang unik dan perlindungan hak asasi rakyat Tibet di Republik Rakyat China," kata Gibbs.

"Presiden itu menghargai pendekatan "jalan tengah" Dalai Lama, komitmennya pada perdamaian dan usahanya untuk berdialog dengan pemerintah China," kata Gibbs.

Dalai lama, yang meninggalkan tanah airnya dan tinggal di India tahun 1959, mendukung "jalan tengah" dalam mengusahakan hak-hak lebih luas untuk warga Tibet sementara menyetujui kekuasaan China.

Beijing menuduh Dalai Lama, yang membangun kampanye internasional melalui ceramah-ceramah agamanya , bersekongkol untuk memisahkan diri dari China, menghentikan pendekatan damainya yang bermuka dua.

Kantor berita China , Xinhua melaporkan Wakil Menteri Luar Negeri Cui Tiankai memanggil duta besar AS Jon Hunstman di Beijing, Jumat untuk menyampaikan protes.

Seorang juru bicara kedubes AS mengkonfirmasikan pemanggilan itu tetapi menolak memberikan komentar lebih jauh.

Pernyataan Ma itu menuntut AS melakukan tindakan segera untuk "melenyapkan dampak merusak" pertemuan di Gedung Putih itu, tetapi tidak mengungkapkan tindakan balasan China.

Ma mengatakan pertemuan itu "melanggar pengakuan AS yang berulang-ulang bahwa Tibet adalah bagian dari China dan tidak mendukung kemerdekaan Tibet."

Hanya beberapa jam sebelum pertemuan dengan Dalai Lama itu, kapal induk AS USS Nimitz tiba untuk satu kunjungan di Hong Kong . Beijing berikrar akan memutuskan hubungan militer setelah pemerintah Obama bulan lalu setuju menjual senjata senilai 6,4 miliar dolar kepada Taiwan , yang China anggap sebagai wilayahnya.

Dalai Lama juga bertemu dengan Menlu Hlllary Clinton dan disambut di Washington oleh ratusan orang yang membawa bendera-bendera Tibet dan meneriakkan yel-yel "Panjang Umur Dalai Lama" dan "Terima kasih, Presiden Obama!"(H-RN/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010