Bandung (ANTARA News) - Evakuasi pencarian korban longsor Pasirjambu Kab Bandung, dihentikan sementara dan akan dilanjutkan pada Rabu pagi karena kurangnya penerangan di lokasi yang terletak diantara perkebunan dan hutan, demikian dikatakan Kepala Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana dan Pengungsi, Sofian Nataprawira di Soreang, Selasa malam.

"Meskipun saya masih belum mendapatkan konfirmasi perkembangan terbaru namun dapat dipastikan evakuasi dihentikan karena dilokasi tidak ada penerangan cahaya dan tidak efektif melakukan pencarian korban," ujarnya.

Sofian menerangkan di lokasi perkebunan teh tersebut tidak ada cahaya namun di pabrik dan kantor telah terpasang listrik. "Namun karena kondisinya yang sangat tidak memungkinkan dilakukan pencarian maka Tim taruna Siaga Bencana (Tagana) dan tim yang ada disana bersepakat menghentikannya sementara," ujarnya.

Berdasarkan data yang diterima Kasatkorlak Penanganan Bencana dan Pengungsi Kabupaten Bandung pencarian masih dilakukan terhadap 47 orang yang masih tertimbun di perkebunan, 10 orang di kantor perkebunan dan 15 orang berada di dalam pabrik Perkebunan Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

"Lima orang diantaranya telah ditemukan namun tim kesulitan untuk melakukan pencarian para korban karena lokasi yang berada diantara perkebunan dan hutan sehingga alat berat yang masuk ke daerah tersebut sangat sulit mencapai lokasi," ujarnya.

Kejadian yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB tersebut diperkirakan terjadi di perbukitan sehingga hampir seluruh perkebunan dan perkantoran di wilayah tersebut tertutupi oleh longsoran tanah. "Kami juga kesulitan mendapat laporan karena tidak adanya sinyal telepon selular di daerah tersebut," ujarnya.

Jarak dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang menuju ke Desa Tenjolaya adalah 45 kilometer ke arah selatan sehingga jarak tempuhnya diperkirakan mencapai tiga jam perjalanan.

Rencananya Wakil Presiden, Boediono akan melakukan peninjauan ke lokasi longsor dengan menggunakan helikopter bersama Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan dan Kapolda Jabar, Irjen Pol Timur Pradopo Rabu (24/2) sekitar pukul 09.00 WIB. (Ant/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010