Bandung (ANTARA News) - Petugas gabungan sampai hari ketiga pencarian korban tanah longsor kawasan Perkebunan Teh Dewata di Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Kamis, sudah menemukan 19 jenazah.

"Belasan jenazah kondisinya masih bisa dikenali oleh pihak keluarga korban dan langsung dimakamkan di kompleks pemakaman di perkampungan itu, " kata Kusnadi, Kasi Tramtib Kec. Pasirjambu, Kusnadi, di Ciwidey, Bandung, Kamis.

Ia mengatakan, pencarian pada Kamis pagi dimulai lagi dengan mengerahkan sejumlah petugas gabungan dari TNI, Polri, petugas SAR dan beberapa relawan yang berdatangan sejak terjadinya bencana tanah longsor pada Selasa (23/2) lalu.

"Proses pencarian korban pada hari ini selain melibatkan personel TNI dan Polri, juga para relawan yang didukung oleh alat berat yang didatangkan dari Bandung," katanya.

Mengenai cuaca, kata dia, kondisinya pada pagi Kamis pagi cukup cerah. Petugas bisa melakukan pencarian secara optimal dengan titik berat di beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat tertimbunnya korban.

"Sebelumnya kami melakukan pencarian di seluruh lokasi longsor, namun kini diintensifkan di beberapa titik saja yang diduga menjadi lokasi tertimbunnya mayat," ujarnya.

Sedangkan mengenai jumlah warga yang tertimbun tanah longsor, kata dia, hingga saat ini masih simpang siur.

"Jumlah korban masih simpang siur, ada yang menyebut 38 orang dan 60 orang, namun kami tetap melakukan pencarian di lokasi tersebut dan saat ini sudah ditemukan 19 jenazah, " ujarnya.

Petugas saat ini juga masih menunggu laporan warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, untuk memastikan jumlah korban yang tertimbun secara pasti.

Menurut dia, upaya pencarian jenazah akan dilakukan rencananya hingga sepekan ke depan dengan menggunakan peralatan dan personel semaksimal mungkin.

"Kendala pencarian korban, yakni cuaca yang sering kali tiba-tiba hujan, sehingga menyulitkan pencarian dan khawatir terjadi longsor susulan," katanya.

Ditanya soal penguungsi, Kusnadi mengemukakan, jumlahnya mencapai ratusan orang yang ditampung di bangunan pergudangan di kompleks pabrik teh.(Y008/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010