Bangkok (ANTARA News/AFP) - Sebuah granat meledak di luar kantor cabang Bank Bangkok, Sabtu, namun tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, kata polisi setempat.
Insiden itu terjadi sehari setelah Mahkamah Agung Thailand menyita kekayaan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.

Keputusan MA menyita kekayaan Thaksin senilai 1,4 miliar dollar AS itu telah memunculkan keprihatinan soal keamanan.

Akibat ledakan granat itu, sejumlah jendela dan pintu kantor cabang Bank Bangkok yang terletak di kawasan bisnis Silom itu rusak.

Namun Juru Bicara Polisi Metro Bangkok, Mayjen Piya Uthay, mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Ia mengatakan, aparat kepolisian berhasil menemukan sebuah granat yang tidak meledak di satu kantor cabang Bank Bangkok lainnya.

Menyusul lahirnya keputusan MA Thailand itu, pemerintah meningkatkan kewaspadaannya.

Ratusan orang pendukung Thaksin yang berhimpun dalam gerakan "Baju Merah" sempat mengepung kantor pusat Bank Bangkok sepekan sebelum keputusan MA lahir.

Para demonstran mengatakan, bank itu memiliki hubungan dengan Prem Tinsulanonda.

Penasehat utama raja yang juga mantan perdana menteri Thailand itu dituding para demonstran sebagai otak di balik kup militer tahun 2006 yang mengakhiri kekuasaan Thaksin.

Pada 14 Februari, Polisi Thailand juga berhasil menjinakkan sebuah bom di dekat gedung MA sedangkan satu granat lainnya meledak di dekat kompleks perkantoran pemerintah.

Sejauh ini, polisi belum menangkap seorang tersangka pun.

Thaksin dan para pendukung setianya telah bertekad melawan keputusan MA.

Kelompok pro-Thaksin yang tergabung dalam "Baju Merah" telah pun merencanakan aksi demonstrasi masif namun damai di kota Bangkok pada pertengahan Maret. (R013/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010