Bandarlampung (ANTARA News) - Antrean kendaraan yang melalui Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) Soekarno-Hatta, Lampung Selatan, mencapai sekitar lima kilometer.

"Saya terjebak macet. Padahal kalau normal tiba di Bandarlampung sebelum Isya, tetapi sekarang sekitar pukul 22.30 WIB masih di sini," kata Didi Mahadi, warga Labuhanratu, Bandarlampung, melalui telepon selulernya, yang masih berada di Lampung Selatan, Minggu malam.

Ia memperkirakan antrean kendaraan mencapai lima kilometer, dan laju kendaraan sangat lambat.

Didi yang baru pulang dari Jakarta mengisi liburan dengan menjengkuk familinya, mengaku volume kendaraan cukup tinggi berbeda ketika ia berangkat pada Kamis lalu.

"Mungkin semua ingin kembali setelah mengisi liburan, jadi macet seperti ini," terang dia.

Sementara itu, menurut informasi yang terhimpun, kemacetan di ruas jalan mulai perempatan Jalinsum Desa Gayam hingga perempatan Jalinpantim Desa Ketapang--sebagai jalur alternatif.

Polisi memberlakukan sistem buka-tutup pada ruas jalan alternatif, untuk menghindari penumpukan kendaraan yang berujung pada kemacetan total.

Sebelumnya, Kapolres Lampung Selatan AKBP Drs. Muslim Siregar mengatakan, sistem buka tutup di ruas jalan alternatif Kecamatan Ketapang untuk menghindari penumpukan kendaraan.

"Kondisi jalan alternatif mulai rusak, sempit, dan tidak bisa dilalui dari dua arah di daerah tersebut, sehingga untuk menghindari penumpukan dan kemacetan maka dilakukan sistem buka-tutup," katanya.

Sementara itu, belum ada perbaikan jalan longsor di KM 79, Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni.

Ruas jalan yang longsor hanya bisa dilalui kendaraan kecil seperti angkutan umum lokal dan mobil pribadi, dan kendaraan besar melintasi jalan alternatif dari perempatan Gayam menuju Kecamatan Ketapang. (T013/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010