Teheran, (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menuntut para pemimpin Israel diadili, demikian laporan stasiun televisi satelit Iran, Press TV, Sabtu seperti dikutip Xinhua.

Ahmadinejad, yang menyatakan hal itu dalam pidato hari Jumat pada pertemuan tingkat tinggi darurat Arab mengenai Jalur Gaza, mendesak pembentukan mahkamah internasional untuk menghukum para pemimpin Israel karena melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza.

"Yang paling mendasar ialah para pemimpin militer dan politik Israel diseret ke pengadilan karena melakukan pemusnahan suku bangsa terhadap rakyat Palestina," kata Ahmadinejad sebagaimana dikutip.

Pada Jumat petang, sebanyak 12 sampai 13 pemimpin Arab memulai pertemuan tingkat tinggi darurat sebabagaimana dijadwalkan di ibukota Qatar, Doha, meskipun peserta pertemuan tersebut tak mencapai kuorum dua pertiga dari 22 anggota Liga Arab untuk menyelenggarakan pertemuan puncak semacam itu. Negara utama di wilayah itu, Mesir dan Arab Saudi, menolak untuk hadir.

Satu komunike bersama yang dikeluarkan pada akhir pertemuan puncak tersebut, yang secara tergesa-gesa diusulkan oleh Qatar pada Senin, menyeru semua negara Arab untuk menghentikan semua perundingan perdamaian dan memutuskan hubungan dengan Israel sebagai reaksi atas serangan yang dilancarkan negara Yahudi itu ke Jalur Gaza.

Pemimpin spiritual Iran Sayed Ali Khamenei sudah mendesak semua umat Muslim untuk menghindari perdagangan dengan Israel dan mengatakan, "Membeli, mengimport, mengimport-kembali dan memasarkan setiap produk yang keuntungannya akan diberikan kepada kaum pendudukan Israel baik langsung maupun tidak langsung dilarang dan umat Muslim tak diperkenankan melakukannya."

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat militer yang tak pernah terjadi sebelumnya ke Jalur Gaza pada 27 Desember. Lebih dari 1.200 orang Palestina telah meninggal dan lebih dari 5.200 orang lagi cedera, hampir separuh dari mereka adalah warga sipil, perempuan dan anak kecil.

Kelompok pejuang Palestina, HAMAS, mendapat dukungan dari Iran --yang tak mengakui Israel sebagai satu negara di kalangan masyarakat internasional.

Sementara itu jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Hassan Qashqavi, Sabtu, mengatakan Israel telah gagal mencapai sasaran militernya, demikian laporan kantor berita Iran, IRNA.

"Banyak pengulas militer mengkonfirmasi bahwa Tel Aviv telah gagal mencapai sasaran militernya," kata Qashqavi, yang berada di ibukota Irak, Baghdad, sebagaimana dikutip.

Qashqavi tiba di Baghdad, Jumat malam, sebagai pemimpin delegasi media untuk kunjungan satu pekan dan bertemu dengan Presiden Irak Jalal Talabani segera setelah ia tiba, demikian laporan IRNA, yang tidak memberi perincian mengenai tujuan kunjungannya ke Irak.

"Jika menghancurkan HAMAS dan peluncur rudalnya adalah sasaran di balik serangan Zionis terhadap Jalur Gaza, maka mereka telah gagal mencapai tujuannya dalam praktek," katanya. Ia menambahkan, "Rejim Zionis terus memburu kebijakan pembumi-hangusan karena mereka menghadapi kebuntuan militer di Jalur Gaza."(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009