"Sistem ini akan mempengaruhi seberapa cepat, disiplin, reliable dan menjadi suatu sistem interconnected yang bagus serta menjadi suatu solusi terhadap proses penganggaran," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Selasa.
Menkeu mengharapkan sistem tersebut dapat membuat pemahaman, komitmen, kompetensi, dan dedikasi yang sama agar membentuk suatu proses Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) yang dapat mempengaruhi kehidupan perekonomian dan kesejahteraan rakyat.
"Mungkin secara konsep APBN bisa diterima namun dalam realita susah untuk diwujudkan karena dalam prakteknya kita harus menghadapi kepala-kepala yang tidak sama," ujarnya.
Untuk itu, Menkeu juga mengharapkan adanya pembenahan sumber daya manusia agar tercipta kesiapan dalam pelaksanaan sistem ini secara sepenuhnya pada 2012.
"Ini akan membuat kita aman (secure) karena semakin kita diawasi, semakin sempurna untuk melakukan mandat tugas," ujarnya.
Sistem Pembendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) saat ini masih dalam fase pembangunan pasca persiapan yang meliputi penerapan kerangka hukum, tata kelola dan proses pengadaan.
SPAN ini merupakan sistem manajemen keuangan yang terintegrasi serta terotomasi secara penuh , mempunyai bank data (database) terpusat, memungkinankan perekaman data hanya sekali dan beroperasi dengan menggunakan business rules yang baku untuk semua proses serta analisis.
Sistem ini akan mengintegrasikan fungsi-fungsi yang ada di dua unit eselon I Kementerian Keuangan yaitu Ditjen Perbendaharaan dan Ditjen Anggaran dalam bentuk pemanfaatan database tunggal yang terintegrasi serta single entry system.
Penggunaan database tunggal yang terintegrasi dan terotomasi, diharapkan akan mereduksi potensi permasalahan yang timbul akibat dari perbedaan data yang digunakan.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
