Jakarta (ANTARA) - Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar MH meminta semua elemen bangsa untuk terus berperan dalam menangkal paham radikal terorisme di masyarakat.

"Tiga upaya pencegahan membangun kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Dan ini semuanya tentu perlu peran dari semua elemen bangsa. Tidak hanya pemerintah daerah, tetapi juga tokoh agama dan tokoh masyarakat," kata Boy Rafli dalam keterangannya, Jumat.

Hal ini dikatakan Kepala BNPT pada acara Silaturahim Kebangsaan dalam rangka Penanggulangan Terorisme bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama dan tokoh masyarakat Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di The Sunan Hotel, Surakarta.

Baca juga: BNPT-FKPT sosialisasikan bahaya penyebaran paham radikal lewat medsos

Boy Rafli mengungkapkan bahwa saat ini masih ada kalangan yang mempertentangkan antara Pancasila dengan agama.

“Untuk itu mari kita berjuang agar generasi muda ini tidak menjadi korban kebingungan. Para tokoh alim ulama tentu ikut andil dalam menyampaikan pemahaman ini,” kata mantan Waka Lemdiklat Polri ini.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dalam sambutannya melalui video conference pada acara meminta kepada para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk turut berperan dalam membentengi masyarakat utamanaya generasi muda agar tidak mudah terinfiltrasi paham radikal terorisme tersebut.

“Para tokoh agama dan tokoh masyarakat kami harap bisa memberikan pendidikan yang dapat mengembalikan mereka pada kemanusiaan yang memiliki cinta dan rasa kasih sayang. Karena pendidikan yang berbasis Pancasila dan NKRI ini dibutuhkan untuk memperkuat bangsa ini,” ujar Ganjar Pranowo.

Baca juga: Kemendes PDTT-BNPT tandatangani MoU penanggulangan terorisme di desa

Bupati Karangnayar Drs H Juliyatmono MM, yang turut hadir pada acara tersebut mengatakan bahwa selama ini pihaknya telah melakukan upaya konkret sebagai upaya untuk menanamkan wawasan kebangsaan dalam menangkal masuknya paham-paham radikal terorisme.

Dalam silahturahim ini para tokoh agama yang hadir di antaranya KH Subari (Ketua FKUB, Ketua MUI, Ketua Muhammadiyah), KH. Abdul Rozaq Shofawi (Pengasuh Ponpes Al Muayyad Mangkuyudan), Ustad Yahya Abdurrahman (Ketua Ponpes Al Mukmin Ngruki), Tri Prasetya SH (Tokoh Agama Katholik), Dr Joko Wahyu (Tokoh Agama Katholik), Tanto Kristiyono (Tokoh Agama Kristen),

Sementara itu untuk tokoh masyarakat dihadiri oleh Dr Ngataawi Al Zastrow (budayawan), Dr Amir Mahmud (Direktur Amir Mahmud Center), Sumartono Hadinoto (Perkumpulan Masyarakat Surakarta), Tedjo Wulan (Mahapatih Keraton Surakarta), GKR Wandansari MPd (Ketua Dewan Adat Keraton Mataram Surakarta), Ade Ujianingsih (Aktifis Muda), Hilya Maliha Ibrahim (Bumi Laweyan Surakarta), Bambang Nugroho (Ketua KNPI kota Surakarta).

Dari BNPT yang turut hadir Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Pencegahan Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid SE MM, Direktur Deradikalisasi Prof Dr Irfan Idris MA, Kasubdit Kontra Propaganda Kolonel Pas Drs Sujatmiko dan Kasubdit Bina Luar Lapas Kolonel Sus Solihudin Nasution.

Baca juga: BNPT dalami informasi pelaku penusukan Ali Jaber alami gangguan jiwa
Baca juga: BNPT: Kelompok radikalisme selalu benturkan negara dan agama
Baca juga: Kepala BNPT: Peran ulama cegah radikalisme terorisme sangat besar

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020