Mataram (ANTARA News) - Pemerintah Jepang melanjutkan bantuan pengembangan ternak di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga 2016 atau sampai ada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang menggeluti subsektor peternakan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB Drh Abdul Samad mengemukakan hal itu di Mataram, Kamis, usai mendampingi rombongan Badan Kerja sama Internasional Jepang (JICA) menemui Gubernur NTB, KH. M. Zainul Majdi.

Rombongan JICA itu terdiri atas Sekretaris I Kedubes Jepang untuk Indonesia, Toru Semba, Deputy Resident Representative JICA Indonesia, Kiichi Tomiya, dan Representative JICA Indonesia, Mari Miura.

Samad mengatakan, para pejabat JICA di Indonesia itu menyampaikan kepada Gubernur NTB bahwa program pengembangan ternak di wilayah NTB terus berkelanjutan hingga 2016.

"Mereka mempresentasikan upaya pengembangan ternak dan kegiatan lainnya yang bersifat mendukung kemajuan program NTB bumi sejuta sapi (BSS) hingga 2016," ujarnya.

Tim JICA itu juga mengungkapkan, nilai bantuan pengembangan ternak di wilayah NTB terus ditingkatkan setiap tahun agar ada peningkatan kesejahteraan di kalangan peternak.

JICA telah memberi pendampingan pengembangan ternak terutama ternak potong di wilayah NTB dalam kurun waktu lima tahun dan dapat terus berkelanjutan terhitung sejak 2007.

Ia mengatakan, khusus bantuan untuk peralatan pengembangan ternak potong dapat mencapai satu miliar rupiah setiap tahun.

"JICA menargetkan peningkatan kesejahteraan di kalangan peternak NTB setelah menggeluti usaha ternak potong, dan bantuan itu akan berkelanjutan hingga mencapai sasaran yang diharapkan," ujar Samad.

Samad mencontohkan, bantuan JICA untuk pengembangan peternakan di NTB tahun anggaran 2008 berupa penyerahan bantuan sebanyak 38 unit sepeda motor merek Honda MegaPro dan Supra Fit, serta 25 ekor ternak kambing kepada 18 kelompok peternak di Kabupaten Lombok Barat.

JICA juga membantu pembuatan kandang induk pemeliharaan ternak sapi potong di Kabupaten Lombok Tengah.

"Bantuan lainnya adalah peralatan pengembangbiakan ternak termasuk alat-alat pengembangan makanan ternak (pakan) yang total bantuannya mencapai Rp250 juta," katanya.

JICA juga mengucurkan bantuan Rp400 juta untuk pengadaan sarana yang dibutuhkan dalam pengembangan ternak potong di sejumlah kabupaten di wilayah NTB.

Menurut dia, pada 2009 JICA mengalokasikan dana sebesar Rp2,9 miliar untuk pengembangan 44 kelompok peternak di kawasan terpadu di wilayah NTB.

JICA merencanakan pengembangan kawasan ternak terpadu di 44 lokasi dalam kurun waktu lima tahun ke depan, dan untuk tahap awal dimulai dari empat lokasi masing-masing satu lokasi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah dan di Pulau Sumbawa.

Model kawasan ternak terpadu itu menganut sistem pengelolaan ternak berbasis peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain bantuan ternak dan sarana prasarana pendukungnya, juga pelatihan dan pembekalan kepada kelompok petani ternak.

"JICA telah berkomitmen untuk membantu Provinsi NTB mengembangkan ternak potong berbasis sumber daya lokal, dan pengalokasian anggaran setiap tahun sangat tergantung jenis program yang diimplementasikan," ujar Samad.
(T.A058/E005/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010