Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal PBB, merupakan sosok yang penting bagi dunia karena telah memberi sumbangan besar selama 10 tahun menjabat posisi penting di organisasi internasional itu.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat menerima kedatangan Kofi Annan yang menyampaikan paparan dan pandangannya dalam Presidential Lecturer di Istana Negara Jakarta, Kamis pagi.

"Ia memberikan perhatian sungguh pada hak asasi manusia, MDGS, climate change(perubahan iklim, red), resolusi konflik, kontra terorisme dan atensi dalam misi perdamaian dunia. Karena itu tepat bila beliau mendapat penghargaan nobel perdamaian," kata Presiden.

Kepala Negara menjelaskan peran Kofi Annan yang merupakan Sekjen PBB ke-7 sejak PBB berdiri pada 1945 juga berperan penting bagi Indonesia dalam sejumlah kesempatan termasuk saat penanganan bencana tsunami 2004 lalu.

"Saya teringat saat beliau menjabat sekjen PBB hadir memenuhi undangan saya, 10 hari setelah tsunami dan menyelenggarakan tsunami summit datang dari New York dan ikut membantu indonesia, hadir juga saat jadi tuan rumah KAA kedua, pada mei 2005. Hubungan (kita-red) dengan Bapak Kofi Annan berlangsung sejak lama," kata Presiden.

Dalam sesi yang dihadiri oleh Wapres Boediono, seluruh menteri kabinet Indonesia Bersatu, pejabat negara tersebut, Kepala Negara juga menyampaikan kepada Kofi Annan bahwa saat ini Indonesia tak hanya melakukan reformasi namun juga telah melakukan tranformasi ke arah yang lebih baik.

"Indonesia berada dalam proses tranformasi, bukan hanya reformasi, setelah krisis. Agenda nasional kami melanjutkan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan, kurangi kemiskinan, menambah lapangan pekerjaan dan mengangkat derajat hidup. kami ingin demokrasi makin matang," tegas Presiden.

Presiden menambahkan,"Indonesia sekarang ini akan terus jaga dan meningkatkan peran internasional antara lain aktif dalam kerja sama kawasan, aktif peace keeping(pasukan pemelihara perdamaian PBB, red) bagian dalam global ekonomik. Kami gigih untuk bersama negara lain menangani perubahan iklim dan pemanasan global. Dan juga kerja sama dengan dunia perangi ancaman terorisme."(P008/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010