Magelang (ANTARA News) - Wasit Abdul Kodir yang memimpin pertandingan PPSM Sakti Magelang melawan PSIS Semarang, di Stadion Abu Bakrin Magelang, Jumat pagi, diamankan petugas Polresta Magelang karena kepemimpinannya dianggap tidak netral dan membuat penonton kecewa.

Usai memimpin pertandingan tunda selama 20 menit, beberapa pemain PPSM melakukan protes kepada wasit dan beberapa penonton berusaha mengejarnya yang kemudian membuat polisi langsung mengamankannya keluar lapangan.

Meskipun pertandingan sudah selesai penonton masih berkumpul di luar stadion untuk menghadang keluarnya wasit.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, wasit dan dua asisten wasit dievakuasi dari stadion dengan kendaraan taktis polisi.

Mereka tidak langsung diantar ke penginapan, tetapi dibawa ke Polresta Magelang untuk diklarifikasi.

Kapolresta Magelang AKBP R. Slamet Santoso mengatakan, terpaksa mengamankan wasit dari kemarahan penonton karena kecewa.

"Kami telah melakukan klarifikasi kepada wasit apakah ada indikasi penyuapan atau tidak dalam memimpin pertandingan PPSM melawan PSIS tersebut," katanya.

Ia mengatakan, sejak Kamis (4/3) polisi telah mengamankan tempat penginapan kedua tim dan penginapan wasit.

"Di tempat penginapan tidak ada daftar tamu yang mengunjungi wasit dan dari pemeriksaan terhadap telepon selulur milik wasit dan asisten wasit tidak ditemukan indikasi penyuapan," katanya.

Pertandingan tunda tersebut tidak mengubah skor dan kedudukan tetap 1-1. Sebenarnya tim tuan rumah mempunyai beberapa peluang untuk mencetak gol tetapi penyelesaiannya tidak bagus.

Kedua tim menilai kepemimpinan wasit merugikan kedua kesebelasan. Pelatih PSIS, Hanafing mempertanyakan pemberian kartu kuning kepada kapten PSIS, Imral Usman.

Asisten pelatih PPSM, Widiantoro menyayangkan pelanggaran pemain PSIS terhadap pemain PPSM di kotak pinalti tidak mendapatkan peringatan apapun.

Pada pertandingan tunda tersebut wasit kembali mengeluarkan kartu kuning untuk dua pemain PSIS, yakni Idrus Gunawan dan Tommy A.
(ANT/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010