Jakarta (ANTARA News) - Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Kekerasan (Kontras), Usman Hamid, tiba-tiba muncul di kompleks Istana Kepresidenan Senin, ketika para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II baru saja usai menghadiri rapat internal dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Usman yang mengenakan kemeja batik itu menenteng tiga map biru berisi dokumen-dokumen tebal. Ia lalu terlibat percakapan akrab dengan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar dan Kapolri Bambang Hendarso Danuri yang ingin meninggalkan kompleks Istana Kepresidenan.

Kepada wartawan, Usman yang selama ini vokal menuntut penyelesaian berbagai kasus pelanggaran HAM mengaku kedatangannya ke istana untuk bersilaturahmi.

"Ya silaturahmi. Ini pertemuan biasa. Ya ketahuan saja banyak wartawan, biasanya tidak ada wartawan," ujarnya.

Usman membantah kedatangannya tersebut menunjukkan bahwa Kontras sudah terintervensi oleh pemerintah.

Menurut dia, kedatangan itu untuk menyampaikan berbagai hal penting kepada Presiden Yudhoyono dengan harapan bisa diteruskan kepada Presiden Amerika Serikat Barrack Obama yang akan berkunjung ke Indonesia pada 20-22 Maret 2010.

"Menyampaikan yang penting yang bisa disampaikan Presiden kepada Obama. Kita sudah sampaikan beberapa agenda yang penting dan dituangkan dalam surat resmi kepada Obama," ujarnya.

Dalam lawatan tiga hari di Indonesia, Usman berharap Obama dapat meluangkan waktu untuk bertemu dengan masyarakat sipil Indonesia.

Pada Senin, agenda Presiden Yudhoyono bersifat internal yang tidak bisa diliput oleh media massa. Presiden menggelar rapat internal dengan Wakil Presiden Boediono serta beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Senin malam pukul 22.05 WIB, Presiden akan bertolak ke Australia dan Papua Nugini untuk kunjungan kenegaraan dan baru kembali lagi ke Indonesia pada Jumat 12 Maret 2010.

(T.D013/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010