Nairobi (ANTARA News/Reuters) - Pasukan komando Angkatan Laut India menggagalkan serangan yang diduga dilakukan perompak Somalia terhadap kapal Yunani Melina 1 di lepas pantai India, kata beberapa pejabat maritim Afrika Timur dan AL India, Senin.

Andrew Mwangura, pejabat dari Program Bantuan Pelaut Afrika Timur, mengatakan, serangan akhir pekan yang terjadi sekitar 200 mil laut (370 kilometer) sebelah barat kepulauan Lakshwadeep India itu sangat mirip dengan yang dilakukan oleh perompak Somalia.

"Lokasinya tampaknya di luar wilayah perompak Somalia namun serangan yang tidak berhasil itu tampaknya memiliki semua ciri perompak Somalia -- tiga kapal induk, dua perahu," katanya kepada Reuters.

Angkatan Laut India mengkonfirmasi insiden itu dengan mengatakan, mereka mengirim pasukan komando marinir elit, sebuah kapal penjaga pantai dan sebuah helikopter ketika mereka menerima panggilan darurat dari kapal Yunani yang berbendera Malta itu pada Sabtu dinihari.

"Upaya pembajakan itu bisa digagalkan dan kami mengawal kapal tersebut selama beberapa saat dan kini kapal itu sudah aman," kata Letnan Kolonel (AL) Roy Francis kepada Reuters, dengan menambahkan bahwa timnya telah kembali ke pangkalan.

Tim AL India itu tidak pasti mengenai jati-diri perompak, dan bajak laut Somalia diketahui belum pernah menyerang kapal hingga sedekat itu ke perairan India.

Mwangura mengatakan, kapal itu sedang mengangkut batu bara ke India dari Ukraina dan diawaki oleh 23 orang yang berkebangsaan Ukraina dan Filipina.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.

Perompak menyerang lebih dari 130 kapal dagang pada tahun itu, atau naik lebih dari 200 persen dari serangan tahun 2007, menurut Biro Maritim Internasional.

Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden.

Perompakan meningkat di lepas pantai Somalia dalam beberapa tahun ini meski angkatan laut asing digelar di kawasan itu.

Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknya hanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan mereka semakin jauh ke Lautan India.

Perompak dari negara Tanduk Afrika yang gagal itu saat ini menahan belasan kapal dan lebih dari 200 orang awak kapal, termasuk pasangan Inggris yang kapal pesiarnya dibajak di lepas pantai Seychelles.

Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perang yang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut Menteri Perikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur.

Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapi pemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yang membajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka.

Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010