Semarang (ANTARA News) - Berat badan Bilqis Anindya Passa, balita penderita "atresia bilier" saat ini sudah mencapai 8,9 kilogram, mendekati berat badan ideal untuk menjalani operasi cangkok hati yang mensyaratkan sembilan kilogram.

"Berat badan Bilqis saat ditimbang mencapai 8,9 kilogram, sehingga hanya kurang satu ons lagi untuk mencapai sembilan kilogram sebagai syarat menjalani operasi," kata kakek Bilqis, Bahruddin Syatha (64) di Semarang, Senin.

Menurut dia, berat badan sebesar itu lebih banyak disumbang berat riilnya, bukan karena penimbunan cairan di tubuh Bilqis, mengingat beberapa waktu lalu tubuh Bilqis sempat naik yang diakibatkan penimbunan cairan di tubuh.

"Sepertinya berat badan sebesar itu itu banyak ditopang oleh berat badan riil, apalagi saat ditimbang seluruh baju yang dikenakan Bilqis juga dilepas, sehingga kami sekeluarga sangat bersyukur," katanya.

Ia mengatakan, penimbunan cairan di tubuh Bilqis sepertinya berhasil diatasi oleh tim dokter, karena cairan yang menumpuk itu sudah banyak dikeluarkan lewat penyuntikan albumin.

"Kalau tubuh Bilqis terdapat penumpukan cairan, biasanya tangannya akan mengalami pembengkakan. Namun, hingga saat ini tangannya sudah tidak bengkak," katanya.

Tim Cangkok Hati RSUP dr. Kariadi Semarang, kata dia, terus memeriksa kondisi Bilqis secara intensif, terutama menjaga suhu badan Bilqis agar tidak meningkat atau panas, dan tetap stabil.

"Mereka terus memantau, apabila suhu badan Bilqis tetap stabil dan tidak panas selama tiga hari berturut-turut, berarti bagus, naiknya suhu tubuh Bilqis kemungkinan disebabkan infeksi," katanya.

Bahrudin menambahkan, Bilqis saat ini juga tengah diberi sejumlah imunisasi dan akan dipantau lagi, apabila kondisinya tetap baik setelah diberi imunisasi, maka tim dokter akan segera merumuskan waktu operasi.

Sementara itu, penggagas tim cangkok hati, Prof. dr. AG Soemantri mengatakan, pihaknya memang tengah fokus terhadap pelaksanaan operasi, namun keputusannya berada di tangan Direktur Utama RSUP dr. Kariadi dan Menteri Kesehatan.

Ia mengatakan, pihaknya masih perlu melakukan beberapa persiapan terkait dengan kondisi kesehatan Bilqis, seperti organ jantung dan paru-paru Bilqis yang harus dicek ulang, karena pasien akan dibius dalam waktu cukup lama sebelum dioperasi.

"Hasil tes Epstein-Barr virus (EBV) yang negatif menjadi modal awal pelaksanaan operasi, namun berbagai persiapan lain tetap harus dilakukan," kata Soemantri yang juga pakar darah tersebut. (ZLS/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010