Jakarta (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa kesuksesan pembangunan ada di tangan pemimpin dan bukanlah sebuah sistem yang bisa diciptakan ulang.

"Semangat dan pemimpin yang akan menentukan keberhasilan pembangunan. Sistem itu bisa dibentuk belakangan," kata Jusuf Kalla, saat pembukaan Sekolah Soegeng Sarjadi di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, banyak dari kebijakan yang sudah ada harus diperbaiki agar Indonesia bisa maju.

Demokrasi, katanya, tidak menjamin keberhasilan suatu pemerintahan dalam melakukan pembangunan. "Dengan sistem pemerintahan apa saja, suatu negara akan berjalan baik asalkan pemimpinnya memiliki visi yang kuat," katanya.

Ia menolak apabila demokrasi disebut mukjizat. Menurut dia, pada akhirnya pemimpinlah yang akan menentukan berhasilnya suatu pembangunan dan bukan sebuah sistem.

"Negara liberal seperti Singapura atau Malaysia hebat karena pemimpinnya, karena itu kaji ulang apa yang dipikirkan untuk bangsa ini. Semangat dan pemimpin yang akan menentukan, sistem bisa dibentuk kemudian," tegas dia.

Ia mencontohkan Cina, yang menempatkan Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai kewajiban untuk menghidupi 1,4 miliar penduduknya. "Karena itu kebijakan yang diberlakukan adalah kebijakan yang mampu membuat sejahtera rakyatnya," katanya.(V002/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010