Tangerang (ANTARA News) - Kompleks Ruko Puri Pamulang di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, hingga Selasa malam masih dijaga ketat petugas dari Polsek Metro Pamulang dan Polres Metro Jakarta Selatan.

Pemantauan ANTARA, Selasa malam, petugas berseragam lengkap dengan senjata laras panjang masih siaga di tempat kejadian perkara (TKP) penggerebekan teroris oleh Densus 88 Mabes Polri itu.

Bahkan penjagaan juga dilakukan aparat berpakaian preman yang berada di dalam garis polisi agar warga sekitar yang melihat tidak mendekati tempat kejadian.

Sedangkan di tempat kejadian masih dipasang garis polisi termasuk dua ruko di sebelahnya yakni Rinova Salon dan gerai Telkomsel.

Demikian pula kendaraan patroli jenis sedan dari Polsek Metro Pamulang menjaga di parkiran di depan warnet Multiplus untuk menghalangi agar warga tidak memasuki areal garis polisi.

Hingga berita ini diturunkan, warga setempat masih banyak yang mendatangi tempat kejadian setelah mereka pulang dari bekerja.

Namun arus lalu lintas yang melawati Ruko Puri Pamulang sudah mulai lancar, karena sebelumnya sempat terjadi macet total, karena warga ingin melihat tempat penggerebekan teroris oleh Dansus 88 Mabes Polri.

Sebelumnya, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang sengaja datang ke lokasi kejadian mengatakan pelaku teroris yang ditembak di Ruko Puri Pamulang berkaitan erat dengan aksi mereka di Bumi Tanah Rencong.

Gubernur Aceh itu langsung datang ke TKP di Ruko Puri Pamulang Blok A-1 Nomor 6 Pamulang didampingi Teuku Rafly, mantan suami artis Tamara Bleszesky.

Menurut dia, setelah penggerebekan di Aceh, tim Densus 88 mengendus sepak terjang pelaku yang tertembak petugas.

Dia mengatakan, diduga teroris yang pernah beraksi di Aceh itu merupakan jaringan Asia Tenggara dan provinsi paling barat Pulau Sumatra itu dijadikan basis dan menjaring anggota untuk dididik.

Dia menembahkan, bahwa Pulau Jawa bagi para teroris dianggap sudah tidak aman lagi untuk dijadikan tempat untuk melatih anggota baru.

Irwandi membantah anggapan teroris yang tertembak di Pamulang berupaya untuk berlindung kepada Gerakan Aceh Mardeka (GAM).

Namun Aceh, katanya, dijadikan sebagai sasaran baru untuk tempat mendidik calon teroris agar dapat melakukan aksi selanjutknya.

Meski demikian, Irwandi mengatakan kerja keras polisi untuk mengungkap jaringan teroris di Indonesia patut diacungkan jempol.(A047/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010