Canberra (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu pagi melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd bertempat di Gedung Parlemen Australia di Canberra.

Setelah pertemuan kedua kepala pemerintahan itu selama 30 menit, dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara kedua pemerintahan selama 1,5 jam.

Sejumlah menteri kabinet akan mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral itu, antara lain Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Menhut Zulkifli Hasan, Menkum Ham Patrialis Akbar, Mendag Mari Pangestu, Mentan Suswono.

Selain itu, Meneg LH Gusti Muhammad Hatta, Meneg Pora Andi Mallarangeng, dan Kepala BKPM Gita Wirjawan serta anggota Wantimpres Hasan Wirajuda.

Pertemuan bilateral akan dilanjutkan dengan penandatangan perjanjian kerja sama atau kesepakatan bersama (joint statement) yang antara lain mengenai perjanjian pemberitahuan konsuler atau "arrangement on consular notification and consullar assitances".

Juru bicara Presiden Dino Patti Djalal mengatakan sejumlah kesepakatan akan ditandatangani seperti kerja sama penanganan penyelundupan manusia atau "people smugling", persoalan ekstradisi terpidana di kedua negara, perdagangan, pembangunan kawasan Indonesia Timur, pendidikan dan kehutanan serta lingkungan hidup.

"Ada kesepakatan untuk terus meningkatkan kerja sama diplomatik, setelah "strategic partnership" pada 2005 dan Lombok Treaty 2006. Harus ada lagi yang dilakukan," kata Dino.

Setelah penandatanganan "pernyataan bersama" dan penjelasan kepada pers, Presiden dijadwalkan berpidato di hadapan parlemen Australia, yang merupakan kesempatan jarang bagi kepala pemerintahan dan kepala negara yang hadir di Australia.

"Ini pidato bersejarah, karena selama 109 tahun parlemen Australia baru lima kepala negara atau kepala pemerintahan yang mendapatkan kesempatan ini. Ini bukti besarnya perhatian masyarakat Australia terhadap Indonesia," katanya.

Sebelum berangkat ke Gedung Parlemen, Presiden Yudhoyono didampingi Menko Polkam Djoko Suyanto dan Menlu Marty Natalegawa di Hotel Hyatt bertemu dengan Ketua Partai Liberal Tony Abbot yang merupakan partai oposisi di Australia.

Usai pertemuan, secara singkat Djoko mengatakan pertemuan sekitar setengah jam itu hanya membahas soal upaya bersama melakukan kontraterorisme dan peningkatan hubungan bilateral yang sampai saat ini pada tingkatan yang sangat baik.

Presiden Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia selama tiga hari sejak Selasa lalu, dan akan melanjutkan kunjungan ke Sydney Rabu siang . (D012/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010