Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan mencatat, impor lima produk konsumsi yang dibatasi hanya melalui lima pelabuhan besar dan diatur dalam Permendag 56/2008, didominasi produk dari China.

Intinya China dari kacamata impor sudah menjadi negara sumber impor terbesar dengan pangsa pasar 18 persen, sebaliknya sebagai mitra ekspor China juga menuju yang terbesar," kata Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar, dalam konferensi pers terkait kinerja ekspor impor di Jakarta, Rabu.

Permendag 56/2008 membatasi hanya melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Tanjung Emas, Belawan dan Soekarno-Hatta Ujungpandang, serta bandara internasional. Khusus untuk makanan dan minuman, Pelabuhan Dumai juga masuk dalam daftar pelabuhan untuk impor.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, impor produk elektronika sebagian besar berupa telepon genggam, komputer jinjing (laptop) dan komputer meja yang datang dari China (34 persen). Nilai total impor produk elektronik pada 2009 mencapai 2,4 miliar dolar AS.

Sedangkan untuk pakaian jadi, China juga merupakan pemasok terbesar dengan pangsa pasar 42 persen yang diikuti Spanyol dan Inggris yang memasok produk-produk bermerek premium. Nilai impor pakaian jadi yang wajib melalui lima pelabuhan utama selama 2009 mencapai 100 juta dolar AS.

Untuk produk mainan anak, China memasok 70 persen dari impor Indonesia, sedangkan sisanya berasal dari Hongkong dan Malaysia. Nilai impor mainan anak pada 2009 mencapai 46 juta dolar AS.

Impor alas kaki yang mencapai 63 juta dolar AS, 50 persennya berasal dari China sedangkan sisanya dari Singapura, Hongkong, Vietnam dan Spanyol.

Khusus untuk impor makanan dan minuman yang mencapai 171 juta dolar AS, China tidak mendominasi namun tetap masuk sebagai tiga besar negara pemasok. Impor makanan dan minuman Indonesia sebagian besar (18 persen) berasal dari Malaysia, sedangkan China menduduki posisi ketiga terbesar setelah Thailand.

(T.E014/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010