Trenggalek (ANTARA News) - Belasan rumah penduduk di Kecamatan Nawangan dan Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, rusak diterjang tanah longsor, Rabu.

Warga yang tinggal di sekitar lokasi bencana memilih mengungsi untuk menghindari kemungkinan longsor susulan karena hujan deras masih mengguyur.

"Tanahnya masih labil. Kami takut longsor terjadi lagi," kata Samin, salah seorang korban.

Dikatakannya, hujan yang turun sejak Selasa sore (9/3) telah menyebabkan beberapa lereng bukit di sekitar pemukiman warga di Dusun Tempel, Desa Jetis Lor, tergerus air.

Suara gemuruh sempat terdengar dari arah tebing sebelum longsor pertama terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun bencana longsor dan banjir bandang yang juga terjadi di sepanjang aliran sungai Grindulu telah menyebabkan belasan rumah warga rusak parah.

Beberapa rumah yang dilaporkan tertimbung longsor itu bahkan terlihat rata dengan tanah. Banyaknya materil tanah bercampur batu yang longsor menyebabkan seluruh konstruksi bangunan-bangunan semi permanen itu porak-poranda.

Beruntung warga yang saat itu berada di dalam rumah selamat. Seperti yang dialami Suparmi (42). Meski rumahnya hancur tertimbun material longsoran, Suparmi berhasil kabur menyelamatkan diri.

Dia dan anak-anaknya tidak hanya lolos dari maut. Wanita yang tengah ditinggal pergi suaminya merantau ke negeri Jiran ini juga sukses menyelamatkan ibunya yang saat kejadian masih tergolek lemah karena sakit.

"Terlambat beberpa detik saja nyawa kami bisa melayang, syukurlah," katanya.

Informasi sementara, selain di Desa Jetis Lor, longsor juga menghantam empat rumah warga di Desa Tokawi.

Kondisi lebih parah terjadi di Kecamatan Bandar. Di kecamatan ini, sebanyak sembilan rumah warga tertimbun tanah longsor.

Tiga di antaranya bahkan mengalami kerusakan cukup parah akibat banyaknya material longsoran. Ketiga rumah tersebut masing-masing milik Paimin, Mariyun, serta Dasmin.

Selain menimpa rumah, tanah longsor juga menyebabkan jalur transportasi di jalan provinsi antara Pacitan-Ponorogo-Wonogiri melalui Kecamatan Bandar sempt terputus. Lokasi longsor berada di Dusun Bendar, Desa Jetis Lor Kecamatan Nawangan.

Pada jalur tersebut paling tidak ada empat titik longsor skala besar dan 26 titik longsor skala kecil. Putusnya jalur transportasi tersebut membuat mobilitas warga terganggu sehingga para pelajar yang akan berangkat ke sekolah terpaksa berjalan kaki.

Bahkan pada salah satu titik longsoran, pemilik sepeda motor harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membayar ongkos angkut karena jalan terhalang pohon besar yang tumbang.

Dikonfirmasi terkait bencana banjir dan longsor tersebut, Kepala Kantor Kesbangpol Linmas Kabupaten Pacitan, Wasi Prayitno, mengatakan, pihaknya tengah melakukan identifikasi serta mengumpulkan data guna penanganan lebih lanjut.

Dia juga mengimbau pada seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar area rawan longsor, supaya meningkatkan kewaspadaan.

"Sesuai informasi dari BMG, cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga sepekan mendatang. Selama itu, hujan deras disertai angin cenderung akan terus terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk Pacitan," katanya.

(A052/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010