Jakarta (ANTARA News) - Jenazah tersangka teroris Dulmatin, Kamis malam sekitar pukul 20.45 WIB, akhirnya dibawa oleh keluarganya dari RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, ke kampung halamannya di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah.

Wartawan ANTARA melaporkan jenazah Dulmatin dibawa ke rumahnya di Pemalang dengan menggunakan ambulans pelayanan kesehatan berwarna silver dengan nomer plat mobil B-1017-TIX.

Keberangkatan mobil jenazah tersebut dikawal dua mobil patroli polisi dan dua mobil keluarga.

Salah satu mobil tersebut berisi kakak kandung Dulmatin, Azzam Baabud, Abu Wildan (kawan Dulmatin), dan satu perempuan berkerudung cokelat yang belum diketahui identitasnya.

Kepala Rumah Sakit Kepolisian Pusat Sukanto, Brigjen Pol S. Budi Siswanto mengatakan jenazah Dulmatin telah diserahkan kepada pihak keluarga setelah semua prosedur dijalankan oleh rumah sakit.

"Sebelum penyerahan dilakukan, jenazah sudah dimandikan, dikafani dan dishalati selayaknya umat Islam dan dilakukan sejak maghrib usai," katanya.

Kakak kandung Dulmatin, Azzam Baabud, memasuki kamar jenazah RS Sukanto, Kramat Jati, sekitar pukul 18.40 WIB untuk melihat jenazah Dulmatin.

Azzam dikawal ketat oleh sejumlah polisi dari ruangan Forensik-Ante Mortem ke ruang jenazah.

Wartawan yang sedari siang menunggu tidak dapat meminta keterangan karena Azzam berjalan sambil merunduk dan dikawal dengan sangat ketat oleh sejumlah polisi.

Kawan Azzam, Abu Wildan, dan sorang perempuan berkerudung cokelat pun terlihat berlari dan menghidari wartawan ketika menuju ruang jenazah.

Belum diketahui siapa perempuan tersebut karena ia terus menutup wajahnya dengan sapu tangan.

Ketiga orang tersebut berada di ruang Forensik-Ante Mortem sejak pukul 13.00 WIB untuk mengidentifikasi korban dan mengurus administrasi pengambilan jenazah.

Hingga saat ini, hanya Abu Wildan yang memberikan keterangan. Wildan mengatakan rencananya jenazah Dulmatin akan dibawa ke Pemalang, Jawa Tengah.

Tak lama setelah ketiga orang itu masuk, dua orang perempuan berkerudung dan bercadar serba hitam datang menggunakan taksi, lalu masuk ke ruang jenazah.

"Insya-Allah, malam ini juga akan dibawa ke Pemalang. Pemakaman telah disiapkan," ujarnya.

Sekitar pukul 21.00 atau selang 10 menit setelah rombongan ambulans pergi, dua orang perempuan berjilbab serba hitam menaiki taksi dan pergi meninggalkan RS Polri Sukanto.(L.M-RFG*A041/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010