Port Moresby (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat pagi mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Papua Nugini Michael T Somare bertempat di sebuah hotel di Port Moresby.

Pertemuan bilateral itu dilakukan dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Yudhoyono selama dua hari di Port Moresby, setelah sebelumnya mengunjungi Canberra dan Sydney Australia sejak Selasa (9/3).

Presiden akan didampingi sejumlah menteri yang telah ikut sejak kunjungan ke Australia, antara lain Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polkam Djoko Suyanto, Mendag Marie Pangestu, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Mentan Suswono dan Meneg Pora Andi Malarangeng.

Turut dalam pertemuan itu enam gubernur provinsi wilayah timur, yaitu Gubernur Papua Barnabas Suebu, Gubernur Papua Barat Bram Ataruri, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Gubernur NTB Zainu Majdi, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, dan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.

Sejumlah isu akan menjadi topik pembicaraan kedua pemerintah, antara lain soal keamanan perbatasan, kerjasama kehutanan, pertanian dan perdagangan.

Indonesia dan Papua Nugini memiliki hubungan sangat strategis karena wilayah kedua negara berbatasan langsung, dan rawan menimbulkan masalah perbatasan. Selama ini masalah perbatasan berhasil ditangani melalui forum "joint border committe" yang dilakukan setiap tahun.

Sebelumnya, Kamis malam saat jamuan makan malam, Presiden Yudhoyono mendapat penghargaan Grand Companion of The Order of Hogolu dari PM Somare yang diberikan atas jasanya memperbaiki hubungan Indonesia dan Papua Nugini.

Penghargaan ini diberikan kepada sejumlah pemimpin negara seperti Presiden AS Bill Clinton dan Putra Mahkota Kerajaan Inggris Pangeran Charles.

Kunjungan Presiden Indonesia ini merupakan kunjungan kedua presiden RI sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara sejak tahun 1975.

Kunjungan pertama dilakukan Presiden Soeharto pada tahun 1979, sementara PM Michael T Somare telah dua kali ke Indonesia pada Desember 2007 dan Mei 2009.(D012/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010