Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR Andi Rahmat mengemukakan, DPR sulit untuk menggunakan hak menyatakan pendapat dalam Kasus Bank Century, karena Partai Demokrat menempati 26 persen kursi DPR yang berarti tidak akan ada kesepakatan.

"Langkah selanjutnya yang mungkin dilakukan adalah mengawal berlangsungnya proses hukum atas kasus Century itu. Kemungkinan minggu depan, saya dan beberapa teman akan mengadakan kunjungan informal ke KPK untuk pengusutan kasus itu," katanya dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Jumat.

Andi Rahmat meragukan peristiwa penyelidikan kasus Bank Century di DPR oleh Panitia Angket akan membahayakan koalisi yang telah terbangun.

Menurut dia, gesekan-gesekan antarpartai koalisi kerap terjadi sebelumnya, dan tak pernah membahayakan koalisi.

Menurut Andi, pidato Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) pasca pengumunan hasil angket Century, mencerminkan kuatnya posisi presiden di Indonesia. "Presiden bisa menolak hasil angket," tutur Andi.

Saat ini, lanjut Andi, partai koalisi sedang dirayu-rayu oleh SBY untuk tetap memberikan dukungan pada penyelenggaraan pemerintahan saat ini. PKS percaya Presiden tidak akan mengambil langkah dramatis untuk membongkar koalisi.

Sementara itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR Maruarar Sirait mengungkapkan bahwa tim sembilan atau inisiator hak angket kasus Bank Century akan mengeluarkan buku yang berisi proses penggunaan hak angket di dalam kasus Century, sebagai pertanggungjawaban kepada rakyat.

Maruarar Sirait menyayangkan munculnya tekanan-tekanan terhadap petinggi-petinggi partai atau panitia hak angket pada dua minggu sebelum hasil angket diumumkan.

"Kenapa masalah lima sampai enam tahun lalu baru muncul sekarang? Ada kasus pajak Aburizal Bakrie, Setya Novanto, Idrus Marham, dan lain sebagainya," kata Maruarar Sirait.

Secara khusus, Maruarar berpesan kepada pengelola media massa untuk melakukan investigasi dalam kasus-kasus yang janggal dan mengawasi DPR dengan lebih ketat lagi.

"Kami berjanji akan tuntaskan masalah Century," kata Maruarar.
(T.M-PPS/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010