Bandarlampung (ANTARA News) - Warga mengharapkan pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak di seluruh Wilayah Lampung.

"Seluruh ruas jalan negara yakni di Jalan Lintas Sumatra baik lintas tengah, barat, dan timur mengalami kerusakan, dan semakin parah, " kata Widodo N, sopir truk, di Bandarlampung, Rabu.

Ia yang sering mengirimkan barang ke sejumlah provinsi di Sumatra, menjelaskan tidak ada lagi jalan yang mulus, rata-rata berlubang, termasuk jalan lintas timur.

Bahkan, kata dia, beberapa titik kedalaman lubang cukup parah, sehingga jika sempat terperosok apalagi kendaraan melaju kencang bisa berbahaya.

Warga lainnya, Gani Hamdan, yang tinggal di Bandarlampung, namun sering pulang kampung ke Kabupaten Way Kanan, mengatakan kondisi jalan baik milik kabupaten/kota, provinsi, maupun negara beberapa titik rusak.

"Saya sering melalui lintas tengah, kondisinya cukup parah. Beberapa titik terdapat lubang, serta aspal yang mengelupas," terang dia.

Karena itu, lanjutnya, pemerintah segera memperbaikinya guna memperlancar arus lalu-lintas, terutama menjaga keamanan.

Yustianto, warga Bandarlampung, yang baru mengunjungi Kabupaten Tulangbawang, melalui jalur Kota Metro-Lampung Timur, mengatakan, kondisi jalan cukup parah kerusakannya.

"Di semua wilayah kondisinya parah. Apalagi jalan yang dibangun oleh pemerintah kabupaten/kota, beberapa lokasi aspalnya mengelupas," kata dia.

Kerusakan jalan juga terjadi di Kota Bandarlampung, baik jalan kota, provinsi, maupun negara.

Hampir semua jalan protokol di Ibukota Provinsi Lampung itu mengalami kerusakan, seperti berlubang dan aspal mengelupas.

"Saya pernah terjatuh di Jalan Kotaraja, depan Masjid Taqwa. Ketika itu laju kendaraan agak kencang dan ketika di tikungan ada lubang cukup dalam, sehingga terjebak di sana," kata Suharyanto, warga Kedaton, Bandarlampung.

Sementara itu, seorang pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Lampung mengatakan perbaikan jalan kemungkinan di mulai April mendatang.

Sebab, lanjutnya, anggaran untuk itu baru dikucurkan pada bulan tersebut. (T013/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010