Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hasil Muktamar Luar Biasa (MLB) di Parung Zannuba Arifah Chafshoh atau Yenny Wahid menyatakan, terkait masa depan PKB ia akan mengikuti arahan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Pokoknya kita `manut` (menurut) pada PBNU," kata Yenny usai bertemu Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Rabu.

Yenny menemui Hasyim ditemani mantan anggota DPR dari PKB Masduki Baidhowi, yang juga mantan wakil sekjen PBNU.

Menurut Yenny, ia menemui Hasyim guna meminta izin PBNU untuk menggunakan ruangan di lantai satu gedung PBNU yang selama ini menjadi kantor Gus Dur sebagai perpustakaan dan meminta arahan.

"Ada titik temu PBNU dengan kami untuk menata bersama PKB," kata puteri kedua pasangan Gus Dur-Shinta Nuriyah tersebut.

Menurutnya, PBNU bisa memfasilitasi dengan mengundang seluruh stake holder PKB untuk membicarakan masa depan partai itu, termasuk terkait upaya rekonsiliasi di tubuh PKB.

"Kami menyambut baik inisiatif kultural dan struktural NU mengenai wacana rekonsiliasi," katanya.

Dikatakannya, pihak PKB Gus Dur tidak mengajukan berbagai persyaratan untuk rekonsiliasi. Pihaknya hanya menginginkan kehormatan Gus Dur dikembalikan dengan mengembalikan posisinya sebagai ketua umum Dewan Syura PKB.

"Soal posisi lain bukan hal besar," kata mantan staf khusus presiden itu.

Ditanya tentang wacana pembentukan partai baru oleh pendukung PKB Gus Dur, Yenny menjawab diplomatis. Menurutnya, secara prinsip NU butuh partai sebagai penyalur aspirasi.

"Sekarang banyak partai yang mengklaim mewakili NU, ini tentu membuat para kiai bingung. Ini bisa masuk dalam perbincangan pemangku kepentingan (stake holder) PKB nanti," katanya.

(S024/Z002/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010