Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 88 persen dari 60.000 badan usaha anggota Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) masih tergolong kelas bawah (grade 2,3,4) karena faktor kelemahan modal, peralatan dan kualitas sumberdaya manusia (SDM), kata Ketua BPP Gapensi Ir H Soeharsojo.

Soeharsojo mengemuakan hal itu sesuai menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan Rektor Universitas Gunadarma Prof Dr ES Margianti, SE, MM tentang Pembinaan dan Peningkatan Kualitas SDM melalui Program Pelatihan di Jakarta, Kamis (18/3).

Menurut ia, besarnya anggota Gapensi yang masih kelas bawah itu harus ditingkatan agar mereka menjadi kelas menengah dan atas (grade 5, 6, 7) melalaui bantuan mereka dalam akses permodalan ke perbankan antara lain oleh BPP Gapensi dan pemerintah.

Pemerintah melalui Kemeterian Pekerjaan Umum (PU) juga diharapkan membantu dalam pelatihan dan penyediaan peralatan, agar anggota Gapensi yang tergolong kelas bawah naik menjadi kelas menangah atau atas.

Sedangkan, untuk mengatasi kendala SDM yang rendah, BPP Gapensi bekerja sama perguruan tinggi, melaksanakan program pelatihan kepada anggota Gapensi agar mereka memiliki SDM dan memiliki sertifikasi kompetensi.

Dengan demikian, jumlah perusahaan jasa kontrsuksi di Indonesia mencapai 135.000 badan usaha, 60.000 badan diantaranya anggota Gapensi itu mampu memberikakan jasa pelayanan konstruksi dan pembangunan infrastruktur secara berkualitas baik di maupun luar negeri.

Soeharsojo mengatakan, peningkatan kualitas SDM jasa konstruksi baik anggota maupun bukan anggota Gapensi perlu diwujudkan, agar SDM Indonesia mampu bersaing era perdagangan bebas. Saat ini terdapat 137 badan usaha asing bidang konstruksi masuk ke Indonesia.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Konstruksi (LP2K) Gamana Krida Bhakti yang merupakan lembaga diklat GBPP Gapendi, Ir HM Suaib Didu mengatakan, Gapensi bekerja sama sejumlah universitas telah melatih 8.200 tenaga jasa kontruksi bersertifikasi kompetensi tingkat nasional.

Ia mengharapkan, setiap desa/keluarahan nantinya memiliki dua tenaga jasa konstruksi bersertifikasi kompetensi nasional, sehingga akan ada 150.000 tenaga bersertifikasi di sekitar 75.000 desa/kelurahan di Indonesia.

Sementara itu, Rektor Universitas Gunadarma, Prof ES Margianti menyatakan terimakasih atas pemberian kepercayaan BPP Gapensi sebagai tempat magang untuk tenaga jasa konstruksi, sehingga hasil pelatihan mampu meningkatkan kualitas SDM lulusan universitas itu dalam memasuki pasar kerja.(Ant/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010