Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memastikan pemerintah terus melakukan upaya mendukung peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) menghadapi dinamika sektor ketenagakerjaan saat ini dan terus mendorong kolaborasi dengan dunia usaha serta serikat pekerja.

"Untuk membantu teman-teman pekerja agar mampu memiliki skill dan kompetensi, kami di Kementerian Ketenagakerjaan juga telah menyiapkan program di antaranya adalah pembangunan BLK Komunitas berbasis serikat pekerja/serikat buruh," ujar Menaker Ida Fauziyah dalam konferensi pers usai acara puncak peringatan Hari Buruh (May Day) 2024 di Jakarta Utara, Rabu.

Dia menjelaskan bahwa pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) dengan basis serikat pekerja dan buruh itu sudah dimulai sejak 2021, sebagai bagian upaya meningkatkan kapasitas pekerja Indonesia.

Selain itu, terdapat juga BLK dan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) yang berada di bawah Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terbuka bagi pekerja/buruh yang ingin meningkatkan keterampilan dan kompetensi.

Baca juga: Disnaker Tangerang-serikat buruh bagikan bunga peringati Hari Buruh

Baca juga: Polwan bagikan permen dan air mineral gratis saat aksi buruh


Karena berbagai instrumen peningkatan keterampilan disediakan pemerintah tidak hanya untuk membekali keterampilan (skilling) bagi angkatan kerja baru, tapi juga meningkatkan keterampilan (up skilling) dan alih keterampilan (re-skilling) bagi mereka yang sudah bekerja.

Namun, Ida mengatakan berbagai fasilitas tersebut masih belum dapat mencakup seluruh pekerja yang ada di Tanah Air. Untuk itu, kolaborasi dengan pemangku kepentingan ketenagakerjaan yang lain diperlukan termasuk dunia usaha dan serikat pekerja/buruh.

Hal itu sesuai dengan tema peringatan Hari Buruh yang diusung Kemnaker pada tahun ini yaitu "May Day 2024: Kerja Bersama Wujudkan Pekerja/Buruh yang Kompeten."

"Maka kami mendorong kepada perusahaan-perusahaan Indonesia untuk sama-sama menghadapi dinamika ketenagakerjaan yang cukup luar biasa ini, sama-sama antara serikat pekerja/buruh, teman-teman perusahaan dan industri dan pemerintah berkolaborasi meningkatkan skill dan kompetensi," jelas Ida.

Di saat yang sama, kompetensi tenaga kerja harus didukung sertifikasi sebagai bukti dan pengakuan atas kemampuan sementara untuk mendapatkan sertifikasi maka diharuskan mengikuti uji kompetensi. Sertifikasi itu juga diperlukan agar dapat bersaing di tingkat global.

Ida mengatakan Kemnaker terus berupaya memperbanyak tenaga kerja yang memiliki sertifikasi kompetensi. Berdasarkan data Kemnaker, selama 2011 hingga Desember 2023 terdapat tenaga kerja Indonesia yang tersertifikasi sebanyak 6.996.410 orang.

"Kita ingin tenaga kerja kita memiliki daya saing di pasar global. Untuk itu, kita bertekad untuk terus memperbanyak tenaga kerja yang kompetensinya tersertifikasi," katanya.*

Baca juga: Kapolri angkat Presiden KSPI sebagai staf ahli

Baca juga: Dukung buruh, Menaker sebut pemerintah tolak adanya PHK sepihak


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024