Medan (ANTARA News) - Ketua MPR Taufiq Kiemas memaklumi penundaan kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia karena yang bersangkutan memang sedang berupaya menyelesaikan masalah domestiknya.

"Penundaan kedatangan Obama itu kan karena ada unsur dalam negeri yang harus dikerjakan (Obama) disana," ujar Taufiq menjawab wartawan saat melakukan kunjungan kerja ke Medan, Jumat.

Menurut Taufiq, Obama menjadwal ulang rencana kunjungannya ke Indonesia dan akan datang Juni mendatang bersama keluarganya.

Sementara untuk saat ini, Ketua MPR melanjutkan, ada masalah domestik AS mendesak yang harus diselesaikan Obama, yakni menggolkan RUU tentang kesehatan yang masih mengganjal di kongres AS.

Menurut Taufiq, Obama harus serius dengan upayanya melobi para anggota kongres AS yang masih menentang RUU Kesehatan yang telah menjadi janji kampanyenya dulu.

"Jadi yang dibicarakan adalah hal soal kesehatan, sementara kalau tidak salah Obama kan juga perokok," kata Taufiq.

Sebelumnya Obama telah berjanji akan mengunjungi Indonesia pada Juni 2010. Rencana kedatangan itu telah lama direncanakan dan terakhir dijadualkan tiba di Indonesia pada 22-24 Maret 2010.

Dalam kunjungannya ke Indonesia itu, Obama direncanakan menandatangani kesepakatan kemitraan komprehensif dengan Presiden Yudhoyono.

Kunjungan kerja Taufiq ke Medan dalam rangka membuka acara training of trainers (TOT) sosialisasi UUD Negara RI Tahun 1945 dan ketetapan MPR RI.

TOT sosialisasi UUD 45 dan Tap MPR itu akan berlangsung hingga Senin (22/3) dengan model pelatihan dialogis dan diskusi untuk sejumlah materi amandemen konstitusi, seperti latar belakang, proses serta hasil perubahan yang telah dilakukan MPR.

Ditempat yang sama, Ketua Fraksi PDIP MPR Panda Nababan yang turut mendampingi Taufiq mengatakan bahwa setiap kader kader PDIP harus mendukung Ketua MPR mensosialisasikan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara kepada seluas-luasnya masyarakat.

"Tanggungjawab PDIP semakin besar pada bangsa ini. Tidak saja karena Pak Taufiq menjabat sebagai pimpinan MPR," ujarnya.

Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara itu adalah Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

(T.D011/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010