Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia melihat rencana kunjungan Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri China Wen Jiabao ke Indonesia, bukan suatu bentuk kompetisi untuk menanamkan pengaruh.

"Saya tidak melihat ini sebagai sesuatu kompetisi, ...saya kira ini mencerminkan posisi Indonesia di dunia, ...yang berteman dengan banyak negara, dan tidak memandang satu negara lebih dari yang lain," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Ruang Palapa gedung kementerian itu di Jakarta, Jumat.

Dalam jumpa pers menjelaskan penundaan kunjungan presiden AS ke Indonesia, Marty mengatakan, sekarang ini Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Wen Jiabao pada April 2010, yang menandai peringatan ke-60 hubungan diplomatik kedua negara.

Menurut Marty, kedua belah pihak akan membahas berbagai isu yang merefleksikan hubungan diplomatik kedua negara, baik di bidang pedagangan, investasi, kerjasama militer, demokrasi atau hubungan antar individu.

Sementara Barack Obama menjadwalkan kembali kunjungan kenegaraan ke Indonesia Juni 2010, setelah dua kali menunda. Semula Obama akan datang pada pada 20-23 Maret dan kemudian dijawalkan lagi 23-25 Maret yang juga batal.

Dia sebelumnya juga sempat disebutkan akan menunjungi Indonesia pada November 2009.

Persiapan mengenai kunjungan Obama telah dilakukan selama beberapa waktu --termasuk upaya menyelesaikan perundingan mengenai isi dari perjanjian kemitraan komprehensif RI-AS-- sebelum kemudian rencana lawatan pada Maret ditangguhkan.

Beberapa waktu terakhir hubungan AS-China sedikit tegang seiring dengan aksi penjualan senjata AS ke Taiwan dan inisiatif Obama untuk menerima pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama di Gedung Putih.

Selain dijadwalkan menerima kunjungan Wen Jiabao dan Obama, Pemerintah Indonesia juga dijadwalkan menerima kunjungan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pada pertengahan 2010.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010