Bekasi (ANTARA News) - Tiga mahasiwa dari kesatuan aksi mahasiswa muslim Indonesia (KAMMI) terluka ketika mereka berdemonstrasi di depan patung Lele Kota Bekasi, bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden Boediono ke daerah itu, Jumat.

Salah seorang yang terluka adalah Aan Setiaji, sang koordinator aksi unjukrasa. Ia terluka pada keningnya.

"Aparat bertindak kasar hingga kami menderita luka-luka. Kita hanya melaksanakan demonstrasi," kata Aan.

Aan dan sekitar 24 rekannya berdemonstrasi menuntut Boediono bertanggungjawab dalam kasus Bank Century, karena menurut mereka mantan gubernur BI itu diduga terlibat.

Dalam aksi yang berlangsung panas tersebut mahasiswa sempat membakar ban.

Menurut Kapolres Metro Kota Bekasi, Kombes Imam Soegianto, luka yang dialami mahasiswa pendemo itu akibat terjadinya saling rebut tiang spanduk sehingga terjadi kontak fisik.

"Tidak benar akibat pemukulan," ujarnya.

Kapolres menegaskan bahwa mahasiswa yang berdemonstrasi tersebut tidak diamankan, melainkan hanya dibubarkan karena mereka menggelar demonstrasi tanpa ijin.

Menurut Kapolres, seharusnya maksimal 1X24 jam sebelum beraksi mereka melaporkannya kepada polisi, termasuk jumlah massa, tujuan, dan alat peraga yang digunakan.

"Mereka bawa bensin dan ban. Alat peraga itu tidak dibenarkan dan aturan tidak membolehkan bakar-bakaran. Ada beberapa kesalahan yang dilakukan termasuk pelanggaran UU no 29 tentang tata cara menyampaikan pendapat," ujar mantan Sespri Kapolri itu.

Sementara dalam demonstrasi di depan Kantor Camat Bantar Gebang, tempat Wapres menggelar temu wicara dengan petugas kesehatan dan KB, aparat mengamankan tujuh mahasiswa.

Mereka datang satu persatu dan selanjutnya mengibarkan spanduk, membawa selebaran, dan di luar pagar kantor camat sambil berteriak-teriak.

Demonstran yang berasal dari universitas Islam 45 itu selanjutnya dibawa paksa petugas ke kantor Polsek Bantar Gebang.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010