Jayapura (ANTARA News) - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Jayapura, dibantu Brimobda Papua, Sabtu, membubarkan paksa dua kelompok massa yang sejak Jumat sore mempertikaikan kursi pimpinan gereja Baptis yang dari pantauan ANTARA masih berlanjut dan kedua kubu bertahan dengan membawa perlengkapan perang suku seperti panah, parang, dan tombak.

Polisi mengambil tindakan tegas dengan membubarkan paksa para warga yang bertikai sehingga salah satu kelompok akhirnya melarikan diri masuk hutan, kata Kabag Ops Polresta Jayapura, AKBP Dominggus Rumaropen yang sejak Jumat memimpin anak buahnya di lokasi kejadian.
 
Akibat berebut pimpinan Gereja Baptis, dua kelompok warga Vuria, Kota Raja, Jayapura bertikai sehingga Jumat sore tiga warga terluka terkena anak panah dan lemparan batu.

Pertikaian dipicu oleh pertikaian dalam pimpinan Gereja Baptis di Jayapura, antara pejabat lama Sofyan Socratez Yoman dengan penggantinya Pirenus Kogoya.

Permasalahan kursi pimpinan gereja ini sebenarnya telah terjadi sejak tahun 2003, namun hingga sekarang belum terselesaikan dan membuat sejumlah rumah warga rusak, kaca-kaca Sekolah Theologia pecah, dan tiga motor dibakar.

Pertikaian baru berakhir saat Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura Ajun Komisaris Besar Imam Setiawan bersama sejumlah anggotanya datang ke lokasi kejadian untuk meredakan warga yang bertikai.

Hingga kini, suasana di lokasi kejadian masih tampak tegang, warga sekitar lokasi kejadian lebih memilih menutup pintu dan berdiam di rumah karena menakutkan pertikaian itu kembali terjadi.

Aaparat keamanan dari pihak Polresta Jayapura, dan Brimobda Papua masih terus berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian. (*)
KR-MBK/A011/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010