Bandung (ANTARA News) - Sejumlah siswa kelas III SMA peserta ujian nasional (UN) di kawasan banjir Baleendah dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengaku bingung karena akses jalan ke sekolah tergenang banjir cukup tinggi.

"Sekolah tempat ujian sih tidak kebanjiran, hanya saja jalan menuju sekolah tercegat banjir. Lagipula saya harus berangkat UN dari pengungsian karena rumah terendam," kata Novi (17), salah seorang pelajar SMAN Baleendah, Senin.

Novi tinggal di daerah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari sekolahnya, namun dalam dua hari terakhir ini jalan menuju sekolahnya terendam banjir setinggi dada sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan umum.

Novi saat ini mengungsi di sebuah Gedung Serba Guna di Dayeuhkolot. Ia tidak lupa membawa serta kartu peserta ujiannya sebagai persyaratan untuk ikut UN di sekolahnya.

Lokasi SMA Baleendah terancam banjir karena genangan banjir di Bandung Selatan itu terus meluas.

"Mungkin saya menginap di rumah teman di dekat sekolah, kalau dari pengungsian jelas tidak akan konsentrasi belajar," katanya.

Novi mengaku sudah beberapa kali ini harus mengungsi akibat rumahnya terendam banjir luapan Sungai Citarum.

Namun kali ini kondisinya berbeda karena bertepatan ujian yang menentukan nasib kelulusannya dari sekolah itu.

Ia mengaku sempat panik dan kuatir kesiangan ikut UN, namun dengan menginap di rumah temannya ia bisa lebih konsentrasi dan melupakan rumahnya yang terendam banjir.

"Buku-buku masih ada, bisa diamankan. Malu juga sih ikut teman namun harus gimana lagi, kebetulan keluarga mereka juga baik," kata Novi.

Sementara itu sejumlah SMA di Baleendah sudah mempersiapkan ruangan untuk ujian nasional seperti di SMAN Baleendah, SMK Baleendah, SMA Pasundan dan SMA BUPPI Baleendah.

Siswa yang menginap di rumah temannya untuk persiapan UN tidak sedikit.

Adi, yang juga peserta UN di SMA Pasundan juga mengaku sudah menyiapkan diri dengan mengungsi ke rumah temannya di dekat sekolah.

"Rumah saya terendam setinggi pintu, sehingga harus mengungsi. Untung ada teman dekat sekolah," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Nasional Jabar H Wahyudin Zarkasy menyatakan sudah menyiapkan sejumlah sekolah SMP untuk mengantisipasi pengalihan ruangan ujian nasional bila ada SMA penyelenggara ujian yang terkena banjir.

"Sudah diantisipasi dengan menyiapkan sekolah cadangan, lokasinya tentunya di lokasi yang aman dari banjir," kata Wahyudin menerangkan.

Salah satunya mengalihkan pendistribusian soal UN dari SMA Baleendah ke SMA Margahayu.

(T.S033/A025/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010