Makassar (ANTARA News) - Lokasi pelaksanaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-32 di Makassar, akan disterilkan dari pihak yang ingin melakukan unjuk rasa terkait kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pangdam VIII Wirabuana Mayjen TNI Hari Krisnomo saat konferensi pers bersama unsur Muspida Sulsel di Makassar, Minggu malam, mengatakan, pihaknya menyiapkan sekitar 2.000 personel untuk menjaga kelancaran acara pembukaan muktamar tersebut.

"Pasukan yang disiagakan tidak akan dilengkapi perlengkapan Pasukan Huru Hara (PHH) seperti tameng dan pentungan, namun dengan senjata berpeluru hampa dan karet," ujarnya.

Dia menjelaskan, lokasi yang menjadi pusat pengamanan terdiri atas tiga ring, yakni mulai dari Gedung CCC hingga ke Mall GTC yang kurang lebih berjarak tiga kilometer.

Pihak-pihak yang tidak berkepentingan diharapkan untuk sementara tidak memasuki wilayah tersebut dan jika kedapatan akan mendapat tindakan tegas, terlebih jika bermaksud untuk melakukan unjuk rasa.

Di luar lokasi atau di sepanjang jalur jalan kedatangan presiden, dia juga menegaskan agar pihak yang berniat melakukan unjuk rasa tidak melakukan aksi bakar atau menginjak foto Presiden Yudhoyono.

Satgas pengamanan serta merta akan menangkap pelaku dan jika terbukti bersalah secara hukum akan segera diserahkan ke pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut.

Kapolda Sulsel Irjen Pol. Adang Rochjana menambahkan, selain satgas utama dari pihak Kodam VII Wirabuana, kepolisian juga menyiapkan sekitar 2.000 personel untuk menjaga jalannya acara pembukaan muktamar.

Namun, tugas kepolisian akan lebih ditekankan pada pengaturan arus lalu lintas, sebab selama acara pembukaan, beberapa ruas jalan di Kota Makassar akan ditutup sementara.

"Saya minta warga Makassar maklum dengan penutupan ruas jalan sementara itu dan turut serta menjaga ketertiban selama acara muktamar berlangsung," katanya.

Ribuan personel kepolisian itu juga akan disebar di lokasi-lokasi yang ramai oleh peserta muktamar, untuk menjaga keamanan mereka dari potensi terjadi tindak kriminal oleh orang -orang yang tidak bertanggungjawab.

Muktamar NU yang berlangsung 22-28 Maret akan dihadiri sekitar 10 ribu kader dan simpatisan NU. Selain dari dalam negeri, juga terdapat 41 peserta dari luar negeri dan 22 kedutaan besar negara sahabat. (AAT/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010