Mataram (ANTARA News) - Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram diteror bom melalui layanan pesan singkat (SMS) yang diterima pegawai bagian keuangan kemudian diteruskan ke rektor hingga disikapi Tim Gegana Brimob Polda NTB, Senin malam.

Kapolres Mataram AKBP I Nyoman Sukena mengatakan pihaknya langsung meminta bantuan Tim Gegana Brimob Polda NTB setelah mendapat pemberitahuan adanya teror bom tersebutdari Rektor IKIP Said Rupina.

Tim Gegana Brimob Polda NTB terjun ke kampus IKIP Mataram dengan peralatan penjinak bahan peledak (jihandak), namun setelah menyisir semua lokasi yang memungkinkan terpasang bom atau bahan peledak ternyata tidak ditemukan.

"Pelaku teror bom mengirim SMS ke bagian Keuangan lalu disampaikan ke rektor dan dilaporkan kepada saya. Ternyata setelah tim gegana beraksi, tidak ditemukan material bom atau benda menyerupai bom," ujarnya.

Kendati demikian Polres Mataram tetap akan menyelidiki pelaku teror bom via SMS itu kemudian menindak tegas agar perbuatan itu tidak ditiru oleh orang lain.

Polres Mataram sudah mengantongi nomor telepon seluler yang menggunakan kartu AS untuk mengirim SMS teror bom itu.

"Nomornya sudah ada, kartu AS atau bagian dari layanan Telkomsel, nanti kami telusuri hingga menemukan identitas pelaku," ujarnya.

Rektor IKIP Mataram Said Rupina mengaku lega setelah tim gegana memastikan di kampus itu tidak ditemukan bom.

"SMS itu berbunyi telah dipasang bom di lima titik di kampus IKIP Mataram," ujar Rupiana, yang mengaku lega dan berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian terutama tim gegana yang telah melakukan penyisiran dan menyatakan tidak ditemukan bom dalam bentuk apa pun. (A058/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010