Balikpapan (ANTARA) - Penanganan teror bom bunuh diri menjadi puncak Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (LPKD) ke-111 di Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis.

Dalam latihan itu, diskenariokan seorang pria yang menuntut pembebasan rekan-rekannya dari tahanan mengancam meledakkan dirinya di Terminal Kedatangan Bandara Sepinggan. Suasana pun menjadi mencekam.

Meski demikian, aparat kepolisian dari Satuan Gegana Brimob Kepolisian Daerah Kaltim menolak bernegoisasi atas tuntutan pelaku.

Pria itu pun dilumpuhkan oleh penembak runduk, namun ia juga sempat memicu bom yang ada di dalam ranselnya. Bom meledak dan pelaku tewas.

Tim Gegana kemudian memastikan tidak ada lagi sisa bahan peledak yang membahayakan sehingga Tim INAFIS atau tim olah TKP (Crime Scene Investigation/CSI) dapat bekerja dengan lancar sampai jenazah korban dievakuasi.

Sebelumnya di area yang sama, ratusan orang berdemonstrasi menolak kedatangan tokoh kontroversial Mr X. Aparat Kepolisian Resor Balikpapan sampai harus menurunkan 150 personel lengkap dengan tameng untuk mencegah massa merangsek masuk terminal kedatangan dan berbuat anarkis.

Ketika kemudian polisi berhasil mengidentifikasi provokator massa, orang tersebut segera diamankan dan massa segera digiring keluar atrium bandara dan dipecah-pecah.

Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat ke-111 ini diawali dengan penanganan kecelakaan pesawat udara yang terjadi di ujung selatan landasan pacu.

Unit pemadam kebakaran bandara menggunakan busa khusus untuk menjinakkan api, sementara tim penolong mengevakuasi para korban.

Latihan ini diakhiri dengan praktik vertical rescue. Tim Basarnas beraksi memperlihatkan cara menurunkan korban kebakaran secara cepat dari lantai tinggi bangunan yang terbakar.

"Latihan ini merupakan komitmen kami dalam mewujudkan layanan bandara yang mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan yang terbaik untuk pengguna jasa," kata General Manager PT Angkasa Pura I Sepinggan, Balikpapan, Ahmad Syaugi Wahab usai kegiatan latihan.

Dalam latihan ini terlibat 650 personel gabungan dari PT Angkasa Pura I, TNI Angkatan Udara Lanud Dhomber, Otoritas Bandara Wilayah VII, Basarnas Kota Balikpapan, Brimob Polda Kaltim, Polres Balikpapan, Polsek Kawasan Bandara, Koramil 0905/03 Balikpapan, dan rumah sakit.

"Latihan ini juga untuk memastikan fungsi koordinasi berjalan, para pihak siap dan tahu peran dan tugasnya masing-masing. Apalagi setelah selesai masih ada evaluasi untuk perbaikan selain juga untuk apresiasi," kata Syauqi.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023