Persitara yang saat ini terpuruk didasar klasemen akan menghadapi runner up ISL 2009/2010 Persiba, Rabu (24/3) dan Persija akan menghadapi musuh bebuyutannya Persib Bandung, Kamis (25/3).
"Izin sudah kami pegang. Pihak kepolisian mengizinkan pertandingan dengan penonton," kata Ketua Panpel Persitara Fachri Sinaga di Jakarta, Senin.
Menurut dia, dengan diizinkan dengan penonton, pihak panpel dan klub sama-sama diuntungkan. Dari segi panpel akan ada masukan dari tiket sedangkan klub mendapat dukungan penuh dari suporternya.
Apalagi, kata dia, Persitara saat ini membutuhkan dukungan penuh dari semua pihak terutama suporternya agar bisa terlepas dari zona degadrasi. Sesuai jadwal, pertandingan akan digelar di Stadion Soemantri Brodjonegoro Jakarta.
"Kami akan melaksanakan kepercayaan dari aparat keamanan dengan baik. Kami berharap pertandingan nanti tanpa ada gangguan keamanan," katanya menambahkan.
Sementara itu Humas Panpel Persija Reza Khan mengaku sudah mengantongi ijin pertandingan antara Persija melawan Persib Bandung dari pihak Polda Metro Jaya.
"Kami terus melakukan komunikasi dengan aparat keamanan. Secara lisan kami telah mendapatkan ijin dengan penonton," katanya saat dikonfirmasi.
Sesuai dengan pengajuan ijin dan jadwal dari PT Liga Indonesia, pertandingan besar antara tim Macan Kemayoran melawan Maung Bandung akan digelar di Gelora Bung Karno Jakarta.
Menurut dia, proses untuk mendapatkan ijin dari pihak kepolisian cukup panjang. Hingga saat ini pihaknya terus berupaya agar ijin resmi bisa segera didapatkan.
"Kami terus berupaya mendapatkan ijin tertulis meski secara lisan sudah kami dapat," katanya menambahkan.
Ditanya masalah suporter lawan, pihaknya tidak melarang jika akan mendukung tim kesayangannya. Hanya saja pihak panpel meminta kepada suporter Persib tidak menggunakan atribut kebesarannya.
Persija Jakarta selama ini sering kesulitan mendapatkan ijin dari pihak keamanan. Salah satu akibatnya tim kebanggaan warga Jakarta itu harus kalah WO dari Persiwa Wamena setelah tidak mendapatkan izin pertandingan. (B016/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
