Secara umum penilaian kepemimpinan Anies Baswedan tidak bisa diukur dalam 3 tahun kerja.
Jakarta (ANTARA) - Politikus senior Partai Golkar DKI Jakarta Ashraf Ali menyatakan Gubernur Anies Baswedan telah terbukti maksimal menangani permasalahan di Jakarta.

"Kinerja 3 tahun kepemimpinan Anies sudah terlihat dalam membenahi Jakarta," kata Ashraf di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, persoalan banjir yang menjadi momok warga setiap tahun telah ditangani dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan lokasi atau titik banjir mulai berkurang.

Baca juga: Wagub: RPJMD Anies Baswedan bukan hanya untuk masa tiga tahun

Penanganan banjir di DKI, kata Ashraf, tidak bisa diatasi hanya seorang diri oleh Anies Baswedan. Banjir di Jakarta sulit diatasi selagi tidak dilakukan pembenahan di kota penyangga, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

"Kalau banjir kiriman 'kan sulit ditolak, namanya juga dikirim. Solusinya adalah Bodetabek dibenahi," kata Ashraf yang juga Wakil Ketua DPD Provinsi Golkar Jakarta.

Gubernur Anies dengan latar belakang seorang intelektual memiliki gaya membangun berdasarkan konsep, lalu kerja dan bergerak.

Persoalan lainnya kata Ashraf terkait pelebaran trotoar di Cikini dan kawasan Sudirman-Thamrin yang mendapatkan sorotan di awal pembangunan.

"Manfaatnya kini sudah dipakai pejalan kaki. Cara ini untuk memaksa orang jalan kaki. Bisa cek kalau pagi dan sore orang kantoran banyak yang jalan kaki," kata Ashraf.

Selanjutnya, pembenahan transportasi publik di Jakarta telah dilakukan dengan baik. Penyelesaian MRT serta pembenahan TransJakarta dengan Jak Linko, misalnya, sangat membantu masyarakat, sopir, dan pengusaha angkutan.

"Tapi memang belum sempurna, apalagi saat ini sedang pandemi COVID-19. Kita tunggu saja sampai 5 tahun kepemimpinannya," kata Ashraf.

Baca juga: Relawan Kesehatan: Anies masih punya pekerjaan benahi DKI

Ia juga menyebutkan salah satu kekurangan yang perlu dibenahi Anies Baswedan, yakni koperasi untuk menopang ekonomi masyarakat kelas bawah.

"Koperasi penting untuk mendongkrak ekonomi rakyat bawah, serta pembinaan UMKM yang belum masif ke tingkat RT/RW," kata Ashraf.

Sementara itu, politikus senior Partai NasDem Jakarta Bestari Barus menyatakan secara umum penilaian kepemimpinan Anies Baswedan tidak bisa diukur dalam 3 tahun kerja.

"Pembangunan itu berkelanjutan. Akan tetapi, perlu digarisbawahi opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK merupakan bukti keberhasilan pembangunan dan pengelolaan keuangan yang baik oleh Anies Baswedan," kata Bestari.

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020