Bandung (ANTARA News) - Peserta Ujian Nasional di Sekolah Luar Biasa (SLB) tingkat SMA mengalami beberapa kesulitan saat membaca soal dan menyimak ujian bahasa Inggris.

"Memang ada beberapa siswa yang kesulitan, dan kami memang memperbolehkan pengawas membantu siswa seperti membacakan soal ujian," ujar Tarman SIP SPd, selaku sekretaris panitia penyelenggara ujian Gugus 9 di Panti sosial Bina Netra Wyata Guna, Bandung, Selasa.

Karena itu, pengawas akan membantu membacakan soal tersebut ketika siswa mengalami kesulitan membaca huruf braile berbahsa asing tersebut.

"Iya tadi saya minta dibacain pengawas biar cepat. Pas listening juga saya minta diulang sampai dua kali," Kata Rusdan (19), peserta ujian dari SLB Padjadjaran.

Selain Rusdan, siswa lainnya juga dibantu agar mereka bisa menyelesaikan soal tepat waktu.

"Bentuk soal Bahasa Inggris sama seperti soal di sekolah umum. Jadi mereka harus mendengarkan dan menyimak rekaman agar bisa menjawab soal," kata Tarman.

Para siswa harus mengerjakan soal berbahasa Inggris yang berjumlah 40 soal dalam waktu 120 menit. Soal tersebut terdiri atas 15 soal listening dan 25 soal pilihan ganda.

Sebelum ujian, Rusdan yang menderita low vision mengaku belajar listening dengan menggunakan telepon genggam. Ia merekam bahan-bahan ujian yang kemudian ia dengarkan lagi.

Peserta UN dari SLB Gugus 9 sekarang hanya empat siswa. Sebanyak tiga siswa dari SLB Padjadjaran dan seorang dari SLB Murni.

Mereka yang ikut ujian adalah siswa kategori A (tuna netra) dan B (tuna rungu wicara). Selain dua kategori tersebut hanya diikutkan ujian sekolah.(KR-IP/S018)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010