Purworejo (ANTARA News) - Jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Purworejo Jateng dengan Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, di Kecamatan Kaligesing, tertimbun tanah longsor di beberapa titik, setelah terjadi hujan deras.

Camat Kaligesing, Purworejo, Pracoyo di Purworejo, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan, tanah longsor yang menutup jalan itu berasal dari tebing setinggi enam meter.

Pada Selasa dini hari akses jalan sudah bisa dibuka kembali secara terbatas setelah warga melakukan kerja bakti.

Ia menyebutkan, ada enam titik longsor dan mengakibatkan akses jalan tertutup. Lima titik berada di Dusun Kedungrantai, Desa Kaligono pada KM 10 hingga 11 dan satu titik lagi di Dusun Tuk Songo, Desa Tlogoguwo.

Longsor terparah terjadi di KM 10,5. Selain jalan dipenuhi material longsoran dari tebing, badan jalan juga nyaris tergerus longsor. Bagian bahu jalan sudah longsor sepanjang 10 meter dan masuk ke jurang setinggi 12 meter.

Pracoyo mengatakan, kondisi jalan tersebut membahayakan pengguna jalan dan perlu diberikan pagar pengaman.

"Kami akan mengusulkan agar di titik longsor yang paling parah itu diberi pagar pengaman. Apalagi daerah itu merupakan tikungan tajam dan menurun," katanya.

Plt Bupati Purworejo, Mahsun Zain saat meninjau lokasi meminta kepada petugas agar sisa material tanah yang masih ada di jalan dibersihkan dengan air.

"Kalau tidak diguyur air bisa membahayakan kendaraan yang melintas. Apalagi ini jalanannya menikung dan menanjak," katanya.

Ia mengharapkan masyarakat yang melintas di jalan alternatif Purworejo-Kulonprogo, Yogyakarta itu agar waspada, terutama saat hujan deras.

Kepala DPU Kabupaten Purworejo Fathori mengatakan, kejadian longsor itu mengakibatkan kerugian material sekitar Rp20 juta.

"Meskipun tidak ada kerusakan infrastruktur, tetap harus dikeluarkan biaya penanganannya. Termasuk untuk membersihkan dan membuat saluran air yang tertutup akibat longsor," katanya.
(U.H018/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010