Jakarta (ANTARA News) - Prestasi olah raga nasional di ajang internasional yang tengah "jalan di tempat" membuat mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto prihatin.

"Makanya saya menjajal untuk menciptakan kebanggaan baru bagi Indonesia di mata internasional dengan memimpin Tim Ekspedisi Indonesia ke tujuh puncak gunung tertinggi di dunia," kata Endriartono dengan nada berseloroh kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Masih dengan nada bicara santai, ia mencontohkan, "Dulu kita punya kebanggaan di bulutangkis hingga menjuarai All England delapan kali berturut-turut, kita punya sepakbola dan lainnya. Sekarang..."

Karena itu, kata pria kelahiran Jawa Tengah itu menambahkan, ketika kelompok pencinta alam Wanadri memintanya "memimpin" ekspedisi ke tujuh puncak gunung tertinggi di dunia langsung dia diterima dengan senang hati.

"Ini kesempatan baru untuk membuktikan ada yang bisa dibanggakan dari Indonesia," ucap jenderal yang mengantar militer keluar dari panggung politik itu.

"Ya tentunya saya tidak ikut naik tujuh puncak gunung itu. Usia saya tidak lagi mendukung. Tetapi saya sangat mendukung keinginan anak-anak muda tersebut untuk menunjukkan sesuatu yang bisa dibanggakan dari Indonesia," ujar Endriartono, sambil tertawa.

Tim Ekspedisi Indonesia "Seven Summit" akan mendaki puncak Cartenz Pyramid pada April 2010; Gunung Kilimanjaro, Tanzania, (5.963 mdpl) Juli 2010; Gunung Elbrus, Rusia (5.642 mdpl) Agustus 2010; Gunung Aconcagua, Argentina (6.962 mdpl), Gunung McKinley/Denali, Alaska (6.194 mdpl).

Selain itu, Gunung Vinson Massif (4.897 mdpl) di Ellsworth Range, Antartika, dan Gunung Everest (8.850 mdpl), di Nepal.

"Keseluruhan waktu yang dibutuhkan sekitar dua setengah tahun," kata Endriartono.
(R018/B010)

Oleh
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010