Denpasar (ANTARA News) - Pengamat politik Yudi Latif menyarankan, jika pada kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Bali, April mendatang Megawati Soekarnoputri kembali terpilih sebagai ketua umum, figurnya lebih tepat diletakkan sebagai simbol partai.

"Langkah Megawati Soekarnoputri untuk kembali terpilih sebagai ketua umum pada Kongres mendatang agaknya sulit dihadang. Berdasar aspirasi cabang, jika tidak ada kekuatan besar dan operasi lain yang didukung finansial dari luar, saya kira keadaan tidak berubah, Megawati akan menjadi ketua umum lagi," katanya di sela-sela dialog antargenerasi di Sanur, Denpasar, Kamis.

Terkait peluang tampilnya kader selain Megawati untuk menduduki kursi ketua umum, katanya, kemungkinannya sangat tipis.

Ia mengibaratkan PDIP seperti Partai Kongres di India yang masih membutuhkan figur kuat dari keturunan Gandi.

"PDIP kira kira juga sama, trah Bung Karno masih dibutuhkan sebagai perekat partai," kata dia.

Hanya saja, sambung peneliti pada Reform Institute ini, dalam kepengurusan baru mendatang Megawati meski sebagai ketua umum, namun figurnya didudukkan sebagai simbol saja. "Maka diperlukan kader-kader muda yang kuat yang bisa membantu tugas dan menutupi kelemahan ketua umum," katanya.

Menurut Yudi, melihat kondisi Megawati saat ini setelah beberapa periode memimpin partai, sudah saatnya diperlukan jabatan baru guna membantu tugas-tugas organisasi.

"Posisi wakil ketua umum perlu dipertimbangkan untuk membantu tugas-tugas ketua umum. Banyak kader-kader muda PDIP bisa dipilih untuk posisi ini," ucap dia.

PDIP, kata dia, perlu memiliki kader-kader yang menguasai dan berkemampuan secara manajerial administratif pemerintahan. Hal itu bisa dilihat pada kepemimpinan Presiden Soekarno dan M Hatta.

"Bung Karno kan memiliki kelemahan di sisi manajerial pemerintahan dan kelemahan itu ditutupi oleh Bung Hatta," ujarnya.

Di pihak lain, Yudi juga memandang agar organisasi tidak lagi membatasi kiprah kader-kader potensial untuk duduk di pemerintahan.

"Kader-kader muda yang bisa masuk ke pemerintahan jangan diblokade, sebab bakal menghambat pengembangan diri mereka," kata Yudi.

Selain perlunya jabatan wakil ketua umum dalam struktur DPP tersebut, Yudi melihat perlu penyiapan kaderisasi di elit pengurus DPP, seperti jabatan sekjen yang kini diduduki Pramono Anung.

Pentingnya struktur DPP diisi kader-kader muda, ujar Yudi, juga dimaksudkan untuk menjamin keberlangsungan jenjang perkaderan di tubuh PDI Perjuangan.

Menurut Yudi, keberadaan sekjen punya peran sentral dalam mendinamiskan organisasi. Hanya saja ia melihat sudah saatnya posisi sekjen diserahkan pada kader-kader muda di partai berlambang banteng gemuk dengan moncong putih itu.

"Saya kira kader-kader muda seperti Ara dan Ganjar, cukup layak jadi sekjen. Ganjar misalnya, dia masih muda punya artikulasi bagus ditopang pengalamannya di legislatif, saya kira layak sebagai sekjen. Demikian juga dengan Ara punya kompetensi dan matang di organisasi," katanya.
(T.M026/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010