Makassar (ANTARA News) - Panitia Muktamar NU ke-32, khususnya seksi dokumentasi, kelabakan akibat empat unit televisi plasma 42 inci yang dikirim dari Surabaya melalui jasa pengiriman, mereka terima di Makassar sudah dalam kondisi pecah sehingga tak dapat digunakan.

"Padahal televisi itu kami perlukan untuk membantu muktamirin mengikuti jalannya pembukaan dan sidang-sidang, mengingat terbatasnya ruangan," kata Helmy M. Noor dari panitia seksi dokumentasi di arena muktamar di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jumat.

Menurut Helmy, keempat televisi plasma milik TV9, stasiun televisi yang didirikan Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, itu dikirim menggunakan penerbangan Citilink melalui perusahaan jasa pengiriman Widodo Utama Cargo. Ia memastikan telah menempatkan televisi itu dalam kotak yang aman.

Sebelum dikirim, lanjutnya, pihak kargo juga sudah melakukan survei barang untuk memastikan barang tersebut aman untuk dikirim. Pihak kargo juga mematok harga dan layanan khusus dengan label "DBM Cargo Plus" serta identitas lain seperti "fragile" dan sebagainya.

"Untuk keamanan barang, kami bayar mahal. Istilah kargonya kena biaya surcharge. Tapi nyatanya tetap pecah juga," keluh Helmy.

Ia menyatakan sudah mengajukan permintaan ganti rugi ke pihak kargo dan Citylink, namun hingga saat ini belum mendapat tanggapan, meski pihaknya telah mengajukan klaim itu sejak Rabu (24/3) lalu.

"Kami meminta kepada pihak Kargo dan Citilink agar mengganti semua Plasma TV merek Panasonic 42 inci yang pecah. Jika tidak, maka akan ada tindakan lebih lanjut," katanya.

Helmy mengaku telah mendapat dukungan Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH A Mutawakkil Alallah untuk menempuh langkah hukum jika tidak ada solusi penggantian dari pihak kargo dan Citilink.(*)

S024/E001

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010