Makassar (ANTARA News) - Bakal calon Ketua Tanfidziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siraj, menampik adanya intervensi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait pencalonannya dalam bursa ketua umum organisasi Islam itu.

Dalam konfrensi pers di Wisma Dirgantara Makassar, Jumat, wakil ketua PBNU itu mengatakan, kunjungannnya ke kantor presiden sebelum Muktmar hanya silaturrahmi biasa untuk melaporkan pelaksanaan Muktamar ke-32 di Makassar, Sulsel.

"Saya ini orang yang paling susah didikte dengan siapa pun. Kalau tidak bisa melawan, minimal tidak mengikuti. Dulu. waktu Gusdur istiqhosah dengan mbak Tutut, saya tidak hadir," tegasnya.

Menurutnya, presiden sama sekali tak memberi dukungan hanya menanyakan prioritas kerja yang akan dibahas dalam muktamar.

Sementara itu, Katua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengatakan, isu intervensi tidak terasa secara institusional di tubuh NU, namun hanya di beberapa orang yang meributkan hal tersebut.

"Kalau intervensi secara institusi itu tidak ada, tapi kalau secara personal itu memang terasa," ujarnya.

Dia menambahkan hal tersebut hanya dihembuskan oleh orang-orang yang ingin membuat suasana muktamar menjadi lebih dinamis dan berwarna.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010