Makassar (ANTARA News) - Survei Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (Laksnu) menempatkan Salahuddin Wahid (Gus Sholah) sebagai calon yang paling diunggulkan dalam pemilihan ketua umum PBNU.

Direktur Laksnu Gugus Joko Waskito di Makassar, Jumat, memaparkan hasil survei pihaknya yang ditujukan untuk mendeteksi arah dukungan ketua Pengurus Cabang (PC) NU dan ketua Pengurus Wilayah (PW) NU se-Indonesia yang sedang mengikuti Muktamar ke-32 NU.

Menurut Gugus, survei dilakukan terhadap 200 responden
yang merupakan ketua PCNU dan PWNU menggunakan metode wawancara via telepon pada 21-25 Maret 2010.

"Data nomor telepon kita peroleh secara resmi dari data base sekretariat PBNU," katanya.

Pertanyaan yang diajukan adalah siapa tokoh yang dianggap layak dan akan mereka pilih dalam pemilihan ketua umum PBNU.

Dari jawaban responden diketahui Gus Sholah memperoleh dukungan tertinggi untuk dipilih yaitu 27 persen, disusul Said Aqil Siradj sebanyak 14,5 persen, dan Slamet Effendy Yusuf sebanyak 1 persen.

Sementara responden yang masih merahasiakan pilihannya sebanyak 37,5 persen, dan yang masih ragu-ragu 20 persen.

Meski jumlah responden yang merahasiakan pilihannya cukup besar, kata Gugus, Gus Sholah mempunyai peluang yang sangat tinggi untuk dipilih oleh peserta muktamar.

Sebab, lanjutnya, ketika ditanya lebih lanjut bukan untuk dicatat sebagai data survei, responden yang masih ragu-ragu menentukan pilihan ternyata mengalami kebingungan antara memilih Gus Sholah atau Said Aqil.

"Dengan jujur mereka mengaku masih ragu untuk menentukan pilihan, antara Gus Sholah atau Said Aqil," katanya.

Menurut Gugus, jika peserta muktamar konsisten dengan jawabannya saat disurvei, dan tidak ada tekanan politik atau alasan pragmatis, maka Gus Sholah sangat berpeluang menjadi ketua umum PBNU.
(S024/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010